Jakarta, – Beras adalah makanan pokok penduduk Asia, khususnya Asia Selatan, Asia Timur dan Asia Tenggara. Sebagian besar beras diproduksi oleh negara-negara di wilayah tersebut.
Untuk beberapa orang Indonesia, ada istilah jika belum makan nasi atau beras, itu berarti belum benar-benar makan. Mi instan yang berbahan baku gandum, bahkan dijadikan sebagai lauk untuk dicampur dengan nasi.
Tapi bagi penduduk Eropa, makanan pokok mereka adalah gandum. Olahan produk makanan orang Eropa juga sebagian besar berbahan gandum. Tapi siapa sangka jika ada negara Eropa yang juga memproduksi beras?
Italia adalah negara Eropa yang paling banyak memproduksi beras. Luas lahan produksinya berkisar antara 250 ribu hektar sampai 300 ribu hektar. Ada dua wilayah utama lumbung beras di Italia, yakni Lombardy dan Piedmont.
Kapan benih padi sampai di Italia, masih belum bisa ditentukan. Tapi yang jelas, orang Italia, sudah mulai menanam padi sekitar abad ke-14. Para sejarawan makanan meyakini padi yang ada di Eropa, termasuk Italia, berasal dari jalur perdagangan dengan India.
Dalam catatan Organisasi Pangan dan Pertanian PBB (FAO), Leonardo da Vinci sang pelukis Monalisa yang legendaris, bahkan berkontribusi untuk membangun saluran irigasi guna mengeringkan rawa-rawa yang akhirnya bisa ditanami padi.
Saat ini, jika kamu sering mendengar kuliner bernama Risotto, itu asalnya dari Italia. Bahan utamanya adalah beras. Kuliner ini telah muncul sejak abad ke-14 lalu dan bahkan menjadi sangat populer dewasa ini.
Setelah Italia, negara Eropa kedua yang banyak menghasilkan beras adalah Spanyol. Di Spanyol, beras telah ditanam jauh lebih awal sebelum Italia melakukannya.
Pertanian padi yang menghasilkan beras di Spanyol dibawa oleh masyarakat muslim Andalusia. Diperkirakan, padi mulai ditanam antara abad ke-8 hingga abad ke-10, ketika Islam berkuasa berkuasa di Semenanjung Iberia. Padi ditanam di daerah pantai timur Spanyol seperti Levante dan Valencia.
Selama abad ke-11, pertanian padi yang menghasilkan beras semakin luas karena sistem irigasi yang diciptakan. Ketika kekuasaan muslim Andalus rampung, padi masih menjadi tanaman yang dibudidayakan sampai saat ini.
Penanaman padi di Spanyol biasa dilakukan pada bulan April-Mei dan panen pada bulan September-Oktober.
Yunani telah terkenal memiliki sejarah yang adiluhung dengan kaum intelektualnya di masa lalu. Beberapa intelektual kuno seperti Theophrastus yang hidup sekitar 285 SM dan Galenos yang hidup sekitar tahun 200 M, sudah mencatat bahwa beras bisa digunakan sebagai obat penyakit saluran pencernaan.
Meski orang Yunani telah mengenal beras sejak lama, akan tetapi proses penanaman padi awal di wilayah itu tidak diketahui secara pasti. Menurut FAO, orang Yunani mulai melihat beras itu sangat penting sebelum Perang Dunia Kedua terjadi.
Minat pada tanaman padi meningkat pada tahun 1950-an dan pemerintah mendirikan departemen secara khusus meneliti beras di Institut Sereal Tesalonika. Semakin tahun, wilayah pertanian padi juga semakin meningkat.
Meski begitu, jumlah petani padi di Yunani semakin menurun. Tapi itu diimbangi dengan modernisasi pertanian yang menggunakan mesin. Sekitar tahun 1980-an, petani padi di Yunani sekitar 6.000 orang dan pada tahun 2000 turun menjadi sekitar 4.000-an petani.
Penanaman padi di Yunani biasanya dilakukan pada bulan April-Mei dan panen pada bulan Oktober-November.
Negara Eropa lain yang memproduksi beras adalah Prancis. Wilayah pertanian utama penanaman padi berada di Camargue, di bagian selatan yang menghadap Mediterania. Di daerah tersebut, cuaca lebih hangat dari pada di utara.
Tanaman padi yang menghasilkan beras mulai diperkenalkan ke Prancis sekitar abad ke-13. Padi kemudian ditanam dan menghasilkan beras untuk dikonsumsi. Sampai tahun 1930-an, Camargue tetap jadi wilayah utama penghasil beras di Prancis.
Selama perang, produksi beras di wilayah tersebut sangat penting dan produksinya terus meningkat. Usai perang, investasi digelontorkan untuk memodernisasi sawah dengan pembangunan sistem irigasi dan drainase.
Meski bukan negara penghasil beras utama di Eropa Bertrand Mazel, Presiden Persatuan Petani Padi Eropa dan Persatuan Petani Padi Prancis mengatakan bahwa “beras kami adalah beras premium.” Beras yang dihasilkan Prancis adalah salah satu beras terbaik di Eropa.
Portugal adalah produsen beras selanjutnya di Eropa. Wilayah utama penanaman padi di negara tersebut adalah Tejo e Sorraia, Sado, Barrages du Sud, dan Modego. Wilayah-wilayah tersebut yang ditanami padi dialiri oleh sungai air tawar.
Tapi Portugal memiliki beberapa masalah utama dalam pertanian beras. Menurut FAO, masalah tersebut adalah biaya produksi yang tinggi, suhu rendah, pasokan air terbatas dan hasil varietas yang terbatas.
Dibandikan dengan penduduk negara Eropa lain, penduduk Portugal lebih banyak makan nasi. Namun negara itu tercatat sebagai produsen beras terbesar keempat di Benua Biru. Tiap tahun, Potugal memproduksi sekitar 180 juta kilogram beras. Impor beras masih sangat dibutuhkan untuk memenuhi permintaan warganya.
Ukraina adalah negara Eropa lain yang menjadi produsen beras di Benua Biru. Meski beras sudah umum di negara tersebut, tapi tanaman padi masih dianggap sebagai tanaman eksotis yang berasal dari Asia Tenggara.
Padi yang menghasilkan beras mulai diperkenalkan ke Ukraina sekitar abad ke-18. Dalam skala kecil, pertanian padi kemudian dibuka. Pada tahun 1930-an, pengembangan pertanian padi dilakukan di daerah Southern Buh.
Selama Perang Dunia Kedua, sebagian besar sistem irigasi pertanian padi di Ukraina hancur lebur. Usai perang, sistem irigasi mulai dibangun lagi dengan teknik baru dan mendapatkan panen yang signifikan, terutama di daerah Tavria dan Bessarabia.
Sampai tahun 2014, Ukraina menyediakan hampir 70 persen kebutuhan berasnya sendiri dan sisanya impor dari luar seperti Pakistan. Tapi sejak Krimea dicaplok oleh Rusia, Ukraina kehilangan hampir setengah dari pertanian padi yang mereka miliki.
Krimea telah menjadi salah satu pusat produksi beras dan tempat para peneliti dan petani padi melakukan eksperimen.
Negara Eropa ketujuh atau terakhir yang memproduksi beras adalah Rusia. Sebagian besar beras yang dihasilkan oleh Rusia berasal dari lahan pertanian padi yang dekat dengan Laut Hitam dan dekat Ukraina.
Di wilayah itu, salah satu lokasi pertanian padi penghasil beras bernama Krasnodar. Menurut Russia Beyond, pada tahun 2012 lalu Rusia mampu mengekspor beras ke beberapa negara seperti Tajikistan, Turkmenistan, Turki, Mesir dan juga Libya.
Padi diperkenalkan ke Rusia mulai abad ke-18. Saat itu, tanaman padi yang menghasilkan beras, biasanya diolah untuk menjadi bubur beras yang umum ditemukan di perkotaan.
Kini, beras telah jadi salah satu bagian penting dari kuliner Rusia. Hal itu karena dibawa oleh orang-orang Asia Tengah yang bermukim di Rusia, khususnya ibu kota Moscow.
Hidangan penting untuk Malam Natal di Rusia sejak lama, yaitu Kutia atau Kutya. Salah satu bahannya menggunakan nasi. Nasi tersebut kadang digunakan untuk menggantikan bahan gandum. Beberapa penduduk Rusia yang beragama Ortodoks dan religius, masih mewajibkan hidangan ini untuk Malam Natal
Selain dalam hidangan, beberapa kelompok masyarakat Rusia rupanya memiliki tradisi unik lain berkaitan dengan beras. Tradisi itu dilakukan ketika terjadi pernikahan. Orang-orang akan melempar beras kepada pengantin, sebagai doa atau harapan bahwa beras itu membawa keberuntungan.
Itulah tujuh negara Eropa yang memproduksi beras. Meski Eropa bukan produsen beras utama, tapi sebagian masyarakat di benua dingin itu, rupanya telah biasa menyantap hidangan bahan beras yang dimasak dengan berbagai macam olahan menarik.
Sumber Msn.com