Paris, Beritasatu.com – Menurut data yang dirilis Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada Jumat (6/1/2023), harga pangan dunia mencapai rekor tertinggi pada 2022, meskipun telah turun selama sembilan bulan terakhir hingga Desember 2022.
Invasi Rusia terhadap Ukraina, pemasok utama gandum dan minyak goreng dunia, mendorong harga makanan melonjak ke rekor tertinggi pada Maret 2022.
Blokade Rusia terhadap ekspor biji-bijian Ukraina dicabut menyusul kesepakatan pada Juli 2022 yang dimediasi oleh Turki dan PBB.
Organisasi Pangan dan Pertanian (FAO) mengatakan pada Jumat, indeks harga pangan yang melacak perubahan bulanan dalam harga internasional komoditas pangan, turun menjadi 132,4 poin pada Desember 2022, turun 1,9% dari bulan sebelumnya. Angka itu juga 1% lebih rendah dari pada Desember 2021.
Indeks pangan mencapai titik tertinggi sepanjang masa sebesar 143,7 poin atau 14,3% lebih tinggi secara keseluruhan pada 2022.
“Harga komoditas pangan yang lebih tenang disambut baik setelah dua tahun yang sangat fluktuatif,” kata kepala ekonom FAO Maximo Torero dalam sebuah pernyataan, Jumat.
“Penting untuk tetap waspada dan tetap fokus untuk memitigasi kerawanan pangan global mengingat harga pangan dunia masih berada di level yang tinggi,” katanya.
Torero mengatakan banyak bahan pokok mendekati rekor tertinggi, dengan harga beras naik dan masih banyak risiko yang terkait dengan pasokan di masa depan.
Sumber: https://www.beritasatu.com/ekonomi/1015617/fao-semakin-mahal-harga-pangan-dunia-2022-menembus-rekor-tertinggi