Inflasi Terjaga, Bapanas Akan Lanjutkan Beberapa Program Pangan

JAKARTA – Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi menyambut baik penurunan inflasi sebesar 0,33% secara bulanan (month to month/mtm) pada April 2023. Menurutnya, kinerja ini karena hasil dari kerja sama kolektif berbagai pihak.

“Ini hasil dari kerja kolektif. Apresiasi bagi kementerian dan lembaga terkait, Pemerintah daerah, dinas urusan pangan, BUMN, BUMD, asosiasi, serta pelaku usaha lainnya yang telah membangun kolaborasi dan bekerja keras melaksanakan berbagai program stabilisasi pasokan dan harga pangan selama Ramadan dan menjelang Lebaran,” katanya dalam keterangan resminya, Selasa (2/5) malam.

Dirinya melanjutkan, berbagai program pengendalian inflasi yang selalu dikoordinasikan setiap minggu bersama Kementerian Dalam Negeri, seluruh pemerintah daerah, dan kementerian/lembaga terkait terbilang efektif dalam menjaga indeks inflasi selama hari besar keagamaan nasional (HBKN).

Program-program pengendalian inflasi pun diharapkan untuk terus berjalan untuk menjaga inflasi tetap terjaga sepanjang tahun.

Bapanas bersama dengan stakeholder terkait juga telah melaksanakan pasar murah atau gerakan pasar murah (GPM) sebanyak 452 kali baik di tingkat provinsi maupun kabupaten/kota.

Sementara itu, aktivitas fasilitas distribusi pangan (FDP), dilakukan fasilitasi pendistribusian komoditas jagung pada 7-31 Maret 2023 dari Gapoktan Lombok Timur NTB ke Peternak Kendal Jateng serta pengiriman beras sebanyak 1.400 ton ke NTT via Tol Laut pada 29 Maret 2023.

“Khusus untuk sektor pangan, kita fokus melakukan pemantauan harga pangan secara harian baik secara daring maupun turun ke pasar-pasar, melaksanakan pasar murah, FDP, operasi pasar beras SPHP, pengadaan komoditas pangan tepat waktu, dan realisasi bantuan sosial beras serta telur dan daging ayam,” jelasnya.

Tercatat, Bulog telah mendistribusikan bantuan pangan beras sebanyak 151.925 ton atau kepada 15,1 juta KPM yang tersebar di 38 provinsi.

Sementara itu, ID FOOD telah mendistribusikan bantuan telur dan daging ayam kepada 78 ribu KRS di provinsi Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur sampai dengan periode sebelum Lebaran.

Arief meyakini, pelaksanaan berbagai program yang bertujuan untuk meningkatkan keterjangkauan masyarakat atas pangan tersebut turut menjaga daya beli masyarakat jelang Lebaran, sehingga berkontribusi mengendalikan inflasi.

“Semua program tersebut sejalan dengan arahan Bapak Presiden yang meminta agar pemenuhan pangan masyarakat jelang Lebaran benar-benar dijaga dan dipastikan,” terangnya.

Program-program pengendalian inflasi yang dilakukan Bapanas tersebut juga melibatkan dan merangkul banyak pihak.

Menurut Arief, hal ini sejalan dengan tujuan dibentuknya Bapanas yaitu untuk mengorkestrasi ekosistem pangan nasional.

Dia mengungkapkan akan melanjutkan program yang sudah berjalan dengan sangat baik.

Badan Pusat Statistik (BPS) sendiri dalam laporannya mengungkapkan, lebih rendahnya inflasi pada Ramadan dan Lebaran 2023 dibandingkan lebaran 2022 dipengaruhi oleh dua aspek utama terkait pangan.

Pertama, pasokan komoditas hortikultura yang relatif terjaga ditopang aktivitas panen sepanjang Maret-April, di mana deflasi cabai merah dan cabai rawit meredam tingkat inflasi umum.

Kedua, andil inflasi beberapa komoditas pangan yang relatif lebih rendah dibandingkan momen lebaran pada tahun tahun sebelumnya.

Adapun tingkat inflasi nasional secara bulan ke bulan pada April 2023 berada di posisi 0,33% mtm, dengan andil sektor Makanan, Minuman, dan Tembakau sebesar 0,09%, lebih rendah di bawah sektor transportasi yang memiliki andil paling beras sebesar 0,11%.

Sumber: https://www.validnews.id/ekonomi/inflasi-terjaga-bapanas-akan-lanjutkan-beberapa-program-pangan