Bulog Optimistis Dapat Menyerap 440.000 Ton Beras Selama April 2022

JAKARTA. Perum Bulog menjamin pasokan dan stok beras nasional aman sepanjang kuartal I-2022. Dan pada periode bulan April, Bulog mampu menyerap 440.000 ton beras dari dalam negeri.

Sekretaris Perusahaan Perum Bulog, Awaludin Iqbal, mengatakan, per hari Selasa (19/4), Bulog telah menyerap beras sebanyak 182.000 ton dengan serapan 10.000 – 12.000 ton per hari.

“Penyerapan ini akan terus dilakukan sampai akhir April, dan sampai penuhi 440.000 ton untuk kebutuhan nasional,” kata Awaludin pada Kontan.co.id, Selasa (19/4).

Awaludin mengatakan, penyerapan beras bertujuan untuk menjaga harga komoditas beras di hulu atau di tingkat petani agar tidak sampai turun di bawah Harga Pokok Penjualan (HPP).

“Prioritas penyerapan untuk mengamankan agar harga tidak jatuh maka dari itu kami memproteksi para petani terutama pada saat musim panen seperti di beberapa tempat yang terjadi sekarang,” ucapnya.

Selain melaksanakan penyerapan gabah atau beras dalam negeri, Bulog juga berupaya melakukan pengeluaran beras agar tidak ada penumpukan digudang, hingga saat ini beras yang sudah dikeluarkan sebanyak 270.000 ton dari total target 1,4 juta ton selama tahun 2022. Dia menyebut proses pengeluaran atau penyaluran beras ini tergantung kondisi pasar.

Awaludin menjelaskan, tujuan dari penyaluran beras adalah untuk menjaga mutu dan harga beras ditingkat hilir. Sehingga Bulog hanya akan mengeluarkan beras ketika harga cenderung stabil sehingga tidak ada gejolak kenaikan harga maupun penurunan harga.

“Pengeluaran bertujuan untuk menjaga mutu agar tidak terjadi penumpukan dan turun mutu bada beras karena terlalu lama disimpan, selain itu juga untuk menjaga stabilitas harga. Kita akan cenderung mengeluarkan beras ketika harga stabil sehingga dapat menjaga gejolak harga di pasar atau hilir,” pungkas Awaludin.

Lebih lanjut, Awaludin, mengatakan, selain melakukan pengeluaran beras untuk tujuan komersial atau diiperjualkan di pasar, pengeluaran beras juga dilaksanakan dengan skema penugasan yang biasanya dipergunakan untuk tujuan sosial.

Sumber : KONTAN.CO.ID –