Jakarta-“Kalimantan Timur sebagai pintu masuk, karena di sana terdapat pasar terbesar kepulauan Kalimantan yaitu, Balikpapan, Samarinda dan Bontang. Kami telah mempertimbangkan kemitraan di Kalimantan yang tepat dan akhirnya jatuh kepada PT Simar Pangan Borneo,” ujarnya, Selasa (26/10).
Pamrihadi menjelaskan, PT Simar Pangan Borneo memiliki jaringan distribusi melalui grup usahanya yang terdepan dalam distribusi BBM, baik moda darat dan laut, untuk melayani pasar Kalimantan.
“Pada pasar itu terdapat pasar ikutan yang selama ini meminta untuk dipenuhi pendistribusian bahan pokok pada pasar korporat maupun ritel,” ungkapnya.
Menurutnya, PT Simar Pangan Borneo telah didukung infrastruktur distribusi dan logistik yang lengkap secara digital melalui aplikasi daring Go!Fuel yang saat ini merupakan aplikasi pesan antar BBM online terluas di Kalimantan dan yang pertama di Indonesia (versi MURI).
Aplikasi Go!Fuel ini merupakan aplikasi online pesan antar yang real time dalam perdagangan BBM dengan segmentasi pasar corporate (mining/tambang dan migas) serta ritel (transportasi industri dan masyarakat) melalui pelayanan angkutannya yang unik yang menggunakan Mobil Tangki Bertematik pertama di Indonesia (versi MURI).
“Berangkat dari pengalaman tersebut, maka SPB telah mempersiapkan aplikasi khusus distribusi bahan pokoknya melalui Borneofood Delivery secara online dan real time, yang akan mendukung kolaborasi Food Station dan Borneo Food,” bebernya.
Pamrihadi menilai, tidak bisa dipungkiri bahwa semua hal tersebut menjadikan PT FSTJ dan PT Simar Pangan Borneo memiliki bekal dan keyakinan penuh dapat melakukan penetrasi pasar bahan pokok secara korporat dan ritel di Kalimantan.
Kedua perusahaan juga berkepentingan untuk mengembangkan pasar Kalimantan karena di sana akan berdiri Ibukota baru Republik Indonesia yaitu di Kabupaten Penajam Paser Utara yang diprediksi akan memiliki kebutuhan yang besar terhadap bahan pokok.
“PT Simar Pangan Borneo telah membangun Rice Milling Unit di kabupaten tersebut yang nantinya akan disupervisi dan dikelola oleh Food Station. Produk yang dihasilkan akan menggunakan merek FS Borneo Food,” ucapnya.
Sementara itu, Managing Director PT Simar Pangan Borneo, Wahyu Taqwa Dhie menambahkan, rencana kerja sama usaha dalam perdagangan bahan pokok telah dimulai dengan persiapan gudang logistik di Balikpapan. Hingga saat ini, juga telah dilakukan data sharing dan persiapan dari segi administrasi, akuntansi, standar operasional dalam logistik distribusi.
“Ditargetkan paling lambat pada awal tahun 2022 kolaborasi ini dapat berjalan sesuai rencana kerja yang telah disepakati bersama,” tandasnya.