Wujudkan Swasembada Beras, Kementan Maksimalkan Kostratani

Jakarta, Beritasatu.com – Kementerian Pertanian (Kementan) bertekad untuk mewujudkan swasembada beras yang merupakan bagian dari program Nawacita pemerintah Indonesia, di antaranya lewat BPP Konstratani.

Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo menjelaskan, Kementan akan memaksimalkan sejumlah program guna mendukung swasembada beras.

“Swasembada beras menjadi target kita bersama, seluruh insan pertanian. Kita akan genjot produktivitas pertanian agar target itu dapat terealisasi,” kata Mentan Syahrul, sebagaimana dikutip dari keterangan tertulis, Rabu (1/5/2022).

Sementara itu, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Kementan, Dedi Nursyamsi, mengatakan Kementan juga akan memaksimalkan peran dan fungsi BPP Kostratani.

“Pembangunan pertania kita lakukan dari bawah melalui BPP Kostratani. Kita maksimalkan bimbinan dan penyuluhan ke petani agar mereka bisa menggenjot produktivitas,” kata Dedi Nursyamsi.

Tak hanya itu, lanjut Dedi, Kementan juga akan memanfaatkan sejumlah program seperti Integrated Participatory Development and Management of Irrigation Program (IPDMIP).

“IPDMIP merupakan program pemerintah di bidang irigasi yang bertujuan untuk mencapai keberlanjutan sistem irigasi, baik sistem irigasi kewenangan pusat, kewenangan provinsi maupun kewenangan kabupaten,” kata Dedi Nursyamsi.

Menurutnya, upaya ini diharapkan dapat mendukung tercapainya swasembada beras sesuai program Nawacita pemerintah Indonesia.

“Kementerian Pertanian berharap program IPDMIP dapat meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan sikap petani di wilayah Daerah Irigasi kesepakatan,” ujar Dedi Nursyamsi.

Lamongan merupakan salah satu kabupaten yang ditetapkan untuk melaksanakan kegiatan Sekolah Lapang IPDMIP, baik di musim penghujan maupun kemarau.

Salah satu kecamatan di Kabupaten Lamongan yang ter-cover dalam Daerah Irigasi Kesepakatan adalah Kecamatan Babat. Tepatnya, di Kelompok Tani Sri Makmur di Desa Gembong. Kegiatan ini dilaksanakan pada saat menjelang Musim Kemarau I/MK 1 (Musim Tanam 2022).

Pembukaan Sekolah Lapang IPDMIP dihadiri oleh Koordinator Kabupaten Lamongan Setyorini, Kepala UPT Pelaksana Penyuluhan Pertanian Sukodadi Sawin, Koordinator Balai Penyuluhan Pertanian Kecamatan Babat, seluruh PPL dan staf lapang IPDMIP Kecamatan Babat Serta Kepala Desa Gembong beserta perangkat desa.

Kepala Desa Gembong, Sulaiman, mengatakan sangat antusias dan menyambut baik program Sekolah Lapang.

“Mudah-mudahan kegiatan ini dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan petani dalam melakukan kegiatan budidaya dan pengelolaan usahatani serta meningkatnya produktifitas tanaman padi,” katanya.

Kegiatan sekolah lapang dibuka secara resmi oleh Kepala UPT Pelaksana Penyuluhan Pertanian Sukodadi Sawin, dilanjutkan dengan sosialisasi dan Kontrak belajar tentang Program Sekolah Lapang IPDMIP oleh Setyorini dan Penyuluh PPL.

Kegiatan ini diikuti 25 Petani yang terdiri dari 19 petani laki-laki dan 6 petani perempuan. Materi yang diberikan di antaranya praktik tanam padi dengan sistem jajar legowo 2:1 untuk meningkatkan produktifitas padi.

Tanam Padi Jajar Legowo

Cara tanam padi jajar legowo merupakan salah satu teknik penanaman padi yang dapat menghasilkan produksi yang cukup tinggi serta memberikan kemudahan dalam aplikasi pupuk dan pengendalian organisme pengganggu tanaman.

Sistem tanam jajar legowo juga merupakan suatu upaya memanipulasi lokasi pertanaman sehingga pertanaman akan memiliki jumlah tanaman pingir yang lebih banyak dengan adanya barisan kosong. Selain itu, sistem tanam jajar legowo juga meningkatkan jumlah populasi tanaman dengan pengaturan jarak tanam.

Tujuan dari cara tanam jajar legowo 2 : 1 adalah memanfaatkan radiasi surya bagi tanaman pinggir, tanaman relatif aman dari serangan tikus karena lahan lebih terbuka, menekan serangan penyakit karena rendahnya kelembaban dibandingkan dengan cara tanam biasa, populasi tanaman bertambah 30%, pemupukan lebih efisien, pengendalian hama penyakit dan gulma lebih mudah dilakukan dari pada cara tanam biasa.

Adapun manfaat sistem tanam jajar legowo adalah menambah jumlah tanaman padi, meningkatkan produksi tanaman padi, memperbaiki kualitas gabah dengan semakin banyaknya tanaman pinggir, mengurangi serangan penyakit. Juga mengurangi tingkat serangan hama, mempermudah dalam perawatan baik itu pemupukan maupun penyemprotan pestisida, menghemat pupuk karena yang dipupuk hanya bagian dalam baris tanaman.

Penerapan sistem tanam jajar legowo akan memberikan hasil maksimal dengan memperhatikan arah barisan tanaman dan arah datangnya sinar matahari.

Lajur barisan tanaman dibuat menghadap arah matahari terbit agar seluruh barisan tanaman pinggir dapat memperoleh intensitas sinar matahari yang optimum dengan demikian tidak ada barisan tanaman terutama tanaman pinggir yang terhalangi oleh tanaman lain dalam mendapatkan sinar matahari.

Untuk mewujudkan upaya tersebut masih terkendala karena masih banyak petani yang belum mau melaksanakan anjuran sepenuhnya. Sebagai contoh dalam hal sistem tanam masih banyak petani yang bertanam tanpa jarak tanam yang beraturan.

Padahal dengan pengaturan jarak tanam yang tepat dan teknik yang benar dalam hal ini adalah sistem tanam jajar legowo akan diperoleh efisiensi dan efektifitas pertanaman serta memudahkan tindakan kelanjutannya.

Untuk merubah perilaku para petani agar mau melakukan penanaman padi dengan sistem jajar legowo maka perlu dikenalkan keseluruan tipe jarak legowo dan tujuan serta manfaatnya sehingga para petani mau melakukan dan dapat memilih tipe jajar legowo apa yang akan digunakan. Demikian sedikit yang bisa diuraikan tentang sistem tanam jajar legowo semoga dapat bermanfaat bagi semua pihak.

Sumber:Beritasatu.com