Jakarta – Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo kembali mengunjungi Kabupaten Sorong, Papua Barat. Kali ini, Mentan melakukan kunjungan kerja di Kelurahan Klamasen, Distrik Mariat, mendampingi Presiden Joko Widodo melakukan peninjauan dan tanam jagung, Senin, 4 Oktober 2021.
Sebelumnya, pada tanggal 3 Sptember 2021, Mentan SYL mengunjungi kelurahan Malawi, Distrik Aimas. Di sana, Mentan meninjau lahan dan rumah pengolahan sagu. Melihat potensi yang ada, ia mendorong lahan hutan sagu menjadi kawasan agrowisata.
Bumi Papua menurut Mentan memiliki sumber daya alam yang baik dan menjadi modal utamanya bagi Provinsi Papua Barat untuk menjadi pemain utama penghasil beragam komoditas pertanian di Indonesia Timur.
Lahan pertanian di Papua Barat menurut Mentan belum maksimal termanfaatkan. Seperti yang disampaikan Presiden Jokowi, Mentan mengungkapkan hanya 33 persen dari lahan pertanian yang sudah digarap untuk mendukung pemenuhan kebutuhan pangan.
“Di Papua Barat ini, ada potensi 7 juta hektar lahan yang bisa ditanami komoditas tanaman pangan dan hortikultura, dan untuk jagung sendiri mencapai 11 ribu hektar,” kata Mentan.
Selain Mentan SYL, hadir juga Ketua DPR RI, Puan Maharani, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, Gubernur Papua Barat, Dominggus Mandacan, serta Bupati Sorong, Johny Kamuru turut mendampingi Presiden Jokowi.
“Oleh karena itu, atas arahan Bapak Presiden, kami hadir di sini untuk bersama-sama membangun pertanian di Papua Barat khususnya di Kabupaten Sorong. Ini adalah amanat dan komitmen kita semua,” ungkapnya.
Kabupaten Sorong merupakan kabupaten di Propinsi Papua Barat sebagai penghasil tanaman Palawija, diantaranya adalah jagung. Sebagai salah satu sentra produksi jagung, Kabupaten Sorong memiliki peran yang sangat besar dalam menunjang ketahanan pangan nasional khususnya di Papua Barat.
Sebagai bentuk dukungan pembangunan pertanian tersebut, tahun 2021 Kementerian Pertanian menggelontorkan total bantuan pertanian untuk Kabupaten Sorong Rp 7,2 miliar.
Sebagai informasi produksi padi Kabupaten Sorong tahun 2020 mencapai 2.690 ton gabah kering giling setara dengan 1.543 ton beras. Sedangkan untuk jagung diperkirakan 775 ton.
Mentan SYL bersama jajarannya terus berupaya mengakselerasi pembangunan pertanian di sejumlah wilayah terutama Papua Barat, salah satunya dengan menciptakan petani baru, petani milenial yang di waktu yang sama, di Kelurahan Klamalu, Distrik Mariat dilangsungkan pelatihan kewirausahaan untuk petani milenial.
“Keberadaan para petani milenial sangat vital dalam mewujudkan pencapaian ketahanan pangan, dengan pelatihan yang dilakukan hari ini saya berharap seperti harapan yang sama juga dari Bapak Presiden, petani milenial di Papua Barat mampu menciptakan ketahanan pangan dengan memberikan mereka kepercayaan sebagai penggerak sektor pertanian,” katanya.