Mentan: Indonesia Siap Hadapi Ancaman Krisis Pangan Dunia

JAKARTA, KOMPAS.com – Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL) mengatakan Indonesia siap menghadapi ancaman krisis pangan dunia. Sebab kata dia, pihaknya sudah memiliki berbagai program dan cara untuk menghadapi krisis pangan. Salah satunya yakni jika harga beras dan jagung melonjak tinggi lantaran krisis, pemerintah tak segan-segan mensubsitusi dengan sagu.

“Sekrisis apapun, Kementan itu sudah siap (hadapi ancaman krisis pangan dunia), sudah ada program. Beras, kalau memang harganya tidak bersahabat potong semua pohon sagu yang ada,” ujarnya dalam acara Kegiatan Pembekalan Penyuluhan Pertanian Nasional dengan tema Penyuluh Hebat, Pertanian Kuat di Jakara, Kamis (6/10/2022). “Kita masih punya 5 juta hektar sagu. Potong 1 juta hektar sudah bisa bertahan 1-2 tahun, makan sagu saja. Apalagi sorgum kita masih bisa produksi. Kita kompak-kompak saja,” sambungnya. Mentan mengatakan menurut Food and Agriculture Organization (FAO), Indonesia adalah salah satu negara yang paling siap menghadapi segala krisis di dunia dari sisi ketersediaan makanan.

Mentan juga membeberkan, ekspor pertanian Indonesia telah meningkat hingga 38 persen di tahun 2021. Sementara nilainya juga meningkat dari Rp 451 triliun pada 2020 jadi Rp 625 triliun pada 2021. “Semua institusi besar dunia, bahkan PBB mengatakan akan krisis pangan. Oleh karena itu kita harus siap dan konsepnya sudah jalan. Kita enggak main-main,” pungkasnya.

Sumber : Kompas.com