Kementan Iringi Peningkatan Komoditi Padi dengan Siapkan SDM Berkualitas

Simalungun, Beritasatu.com – Demi menggenjot peningkatan komoditi padi, Kementerian Pertanian (Kementan) memaksimalkan pengetahuan dan kapasitas SDM pertanian.

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengatakan petani harus terus membuka diri terhadap pengetahuan baru.

“Ada ilmu dan pengetahuan baru yang diterapkan di pertanian. Tujuannya positif, untuk meningkatkan produktivitas. Untuk itu, petani harus membuka diri terhadap hal-hal baru yang bisa membantu pertanian,” kata Mentan Syahrul dalam keterangan tertulis yang diterima, Selasa (17/5/2022).

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), Dedi Nursyamsi, mengutarakan hal serupa.

“SDM memiliki peran penting dalam peningkatan produktivitas. Oleh karena itu, jika ingin meningkatkan produktivitas, tingkatkan dulu kualitas SDM,” ujar Dedi Nursyamsi.

Dedi Nursyamsi mengatakan, peningkatan SDM dilakukan Kementan melalui sejumlah program. Salah satunya IPDMIP.

Seperti kegiatan sekolah lapang IPDMIP yang dilaksanakan Dinas Pertanian Kabupaten Simalungun. Kegiatan ini memberikan dampak yang positif pada petani diwilayah kerja IPDMIP.

Hal itu terlihat dengan tingginya minat para petani dalam mengikuti sekolah lapang.

“Sekolah lapang adalah satu cara untuk meningkatkan SDM petani dalam pengelolaan komoditi padi sawah,” jelas Dedi.

Pada Rabu (11/5/2022) dilaksanakan pertemuan ke 8 SL IPDMIP dengan materi pengendalian OPT dan pemupukan susulan pertama di sekolah lapang Poktan Dosroha I, Desa Mekar Mulia, Kecamatan Tanah Jawa, Kabupaten Simalungun. Kegiatan ini diikuti 30 orang, terdiri oleh 12 laki- laki dan 18 perempuan, didampingi oleh penyuluh pemandu Kecamatann Puja Permadi beserta Tim DPIU Kabupaten Simalungun Lasma Hutasoit, Kadar Situmorang dan Mesdi juga Korkab Simalungun.

Pertemuan ini adalah lanjutan dari 10 materi sekolah lapang yang direncanakan.

Pemupukan susulan pertama dilaksanakan 30 (HST) hari setelah tanam. Untuk mengetahui dosis atau jumlah pupuk yang dibutuhkan di lapangan, sebelumnya petani sudah melakukan pembelajaran tehnologi penggunaan alat PUTS yang dilaksanakan sebelum dilakukannya sekolah lapang dengan pola pupuk berimbang.

Selain pemupukan, tidak terlepas juga kegiatan pengendalian OPT (organisme pengganggu tanaman) ini sangat penting dilakukan mengingat kerugian yang ditimbulkan sangat tinggi pada area pertanaman.

Pelaksanaan teori pengendalian OPT dikawal langsung oleh petugas OPT ada di Kabupaten Simalungun

Sekolah lapang (SL) yang dilaksanakan ini adalah pertanaman Asep MT1 tahun 2022 dengan dengan mengadopsi pola SL-PTT yang menjadi acuan kegiatan Sekolah lapang yang dilaksanakan di Kabupaten Simalungun untuk program IPDMIP (Integrated Participatory Development and Management of Irrigation Project).

Kegiatan SL IPDMIP juga dilaksanakan di Poktan Ujung Mulia, Desa Muara Mulia Kecamatan Tanah Jawa, Kabupaten Simalungun.

Kegiatan ini diikuti 30 pesert, terdiri dari 20 perempuan dan 10 laki-laki. Materi yang disampaikan adalah Persiapan Lahan.

Hadir dalam kegiatan ini Penyuluh pemanduAldiaser Pasaribu , DPIU Kadar Situmorang, Konsultan Mhd Riduan dan PPK Sumihar Situmorang.

Dengan sekolah lapang IPDMIP di Kabupaten Simalungun, diharapkan petani mampu meningkatkan kemampuan dalam mengelola lahan pertaniannya dengan menerapkan teknologi dan teknis komoditi yang sudah dipelajari pada sekolah lapang.

Sumber: beritasatu.com