Liputan6.com, Kabul – Puluhan ribu warga Afghanistan telah menerima bantuan bantuan ketika badan-badan internasional meningkatkan upaya untuk memberikan bantuan kepada lebih banyak orang sebelum musim dingin tiba, kata Kantor Koordinasi Urusan Kemanusiaan PBB (UNOCHA).
UNOCHA mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa 150 organisasi, organisasi non-pemerintah dan badan-badan PBB memberikan bantuan yang efektif di Afghanistan.
Bulan lalu, badan-badan bantuan menjangkau 4 juta orang dengan bantuan makanan, demikian dikutip dari laman Xinhua, Rabu (10/11/2021).
“Dalam beberapa bulan mendatang, sangat penting bahwa bantuan kemanusiaan harus terus mengalir ke jutaan wanita, pria, anak perempuan dan anak laki-laki yang rentan di Afghanistan sejalan dengan komitmen global dan keharusan untuk melindungi dan menyelamatkan nyawa,” katanya.
Kesengsaraan ekonomi melanda negara miskin itu menyusul pembekuan lebih dari 9 miliar dolar AS aset bank sentral Afghanistan oleh Amerika Serikat serta penghentian dana oleh Bank Dunia dan Dana Moneter Internasional (IMF).
Badan-badan bantuan berpacu dengan waktu untuk mengirimkan bantuan dan pasokan yang menyelamatkan jiwa kepada warga Afghanistan yang dilanda krisis menjelang musim dingin, terutama yang hidup di wilayah pegunungan.
Badan Pangan PBB, Senin (8/11), menyatakan jumlah orang yang di ambang kelaparan di 43 negara telah meningkat menjadi 45 juta, karena kelaparan melonjak akut di berbagai penjuru dunia.
Lonjakan dari 42 juta orang pada awal tahun ini kebanyakan berasal dari sebuah evaluasi ketahanan pangan yang mendapati 3 juta orang lagi menghadapi kelaparan di Afghanistan, kata Program Pangan Dunia (WFP).
“Puluhan juta orang menghadapi jurang kelaparan. Kita mengalami konflik, perubahan iklim dan COVID-19 yang meningkatkan jumlah mereka yang kelaparan akut,” kata Direktur Eksekutif WFP David Beasley.
“Dan data terbaru menunjukkan sekarang ada lebih dari 45 juta orang yang mengarah ke ambang kelaparan,” katanya setelah kunjungan ke Afghanistan, di mana WFP meningkatkan bantuan untuk hampir 23 juta orang.
“Harga bahan bakar naik, harga makanan membubung, pupuk semakin mahal, dan semua ini memicu krisis baru seperti yang terungkap sekarang di Afghanistan, serta keadaan darurat yang telah lama berlangsung di Yaman dan Suriah,” lanjutnya.
Badan PBB itu menambahkan biaya untuk mencegah kelaparan global kini mencapai 7 miliar dolar, naik dari 6,6 miliar dolar pada awal tahun ini. Tetapi WFP memperingatkan bahwa aliran dana tradisional telah banyak sekali digunakan.