Jakarta, NU Online
Dana Anak Perserikatan Bangsa-Bangsa atau United Nations Children’s Fund (UNICEF) mengumumkan bahwa kasus diare baru pada balita di Gaza, Palestina telah meningkat menjadi sekitar 3.200 per hari, dibandingkan dengan rata-rata 2.000 kasus per bulan sebelum konflik. Selain itu, sembilan dari 10 anak di bawah dua tahun berada dalam kondisi kelaparan ekstrem dan hanya mendapatkan biji-bijian atau susu sebagai sumber makanan.
Direktur Eksekutif UNICEF, Catherine Russell, menginformasikan bahwa anak-anak di Gaza menghadapi kekurangan gizi akut. Dengan ancaman kelaparan yang semakin meningkat, ratusan ribu anak berisiko mengalami kekurangan gizi parah, dan beberapa di antaranya mungkin menghadapi risiko kematian. Russell menegaskan, situasi ini tidak bisa dibiarkan terus berlanjut.
“Waktu hampir habis. Banyak anak-anak yang sudah menghadapi kekurangan gizi akut yang parah di Gaza,” kata Catherine Russell, dilansir dari situs resmi PBB, Selasa (9/1/2024).
Meskipun ada upaya untuk memberikan bantuan kemanusiaan, informasi terbaru dari Kantor Koordinasi Urusan Kemanusiaan PBB atau United Nation Office for the Coordination of Humanitarian Affairs (UNOCHA) menunjukkan bahwa hanya 218 truk yang berhasil memasuki Gaza pada periode 6 dan 7 Januari 2024.
Padahal sebelum konflik, lebih dari 500 truk membawa bantuan setiap hari, tetapi sekarang hanya 218 truk yang dapat melewati penyeberangan Rafah dan Kerem Shalom, mengakibatkan akses terbatas terhadap makanan, obat-obatan, dan perbekalan lainnya di Jalur Gaza.
Selama tiga bulan perang yang meletus sejak 7 Oktober 2023, sebanyak 23.424 warga Palestina terbunuh oleh serangan Israel. PCBS mencatat bahwa 23.084 korban jiwa berada di Jalur Gaza, sementara 340 korban jiwa terdapat di Tepi Barat.
Sebanyak 62.968 orang lainnya dilaporkan terluka, menciptakan tragedi kemanusiaan yang mendalam di Gaza. Mayoritas korban adalah perempuan dan anak-anak yang tak berdaya.
Detail mengenai korban meliputi 7.000 perempuan, 10.000 anak-anak. Selain itu, ratusan tenaga profesional tak luput dari serangan Israel. Sementara itu, 7.000 orang di antaranya juga dilaporkan hilang.
Sumber: https://www.nu.or.id/internasional/krisis-kemanusiaan-di-palestina-kasus-diare-balita-melonjak-anak-anak-gaza-kelaparan-ekstrem-VnYpD