Harga Pangan Dunia Turun Tipis Setelah Sempat Cetak Rekor

Harga pangan dunia pada April 2022 sedikit turun setelah bulan sebelumnya mencapai rekor tertinggi. Namun, pangan Organisasi Pangan dan Pertanian (FAO) PBB tetap mewaspadai krisis pangan global karena kondisi pasar yang sedang sulit.

Indeks harga pangan FAO pada April 2022 mencapai 158,5. Angka itu sedikit lebih rendah dibandingkan Maret 2022 yang mencapai 159,7. Indeks harga pangan FAO Maret 2022 diralat setelah sebelumnya ditetapkan 159,3.

“Penurunan kecil dalam indeks merupakan kelegaan yang disambut baik, terutama untuk negara-negara berpenghasilan rendah yang mengalami defisit pangan,” kata Kepala Ekonom FAO Maximo Torero Cullen, dikutip dari Reuters, Jumat (6/5).

Namun, dia mengatakan, harga pangan masih tetap mendekati level tertingginya baru-baru ini. Kondisi tersebut mencerminkan ketatnya pasar dan merupakan tantangan bagi ketahanan pangan global bagi negara berpenghasilan rendah.

Meskipun menurun bulan ke bulan, indeks April 2022 lebih tinggi 29,8% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Kenaikan harga pangan sebagian didorong oleh kekhawatiran atas dampak invasi Rusia ke Ukraina.

Indeks harga sereal turun 0,7% di bulan April setelah melonjak 17% di bulan Maret. Sementara harga jagung turun 3,0%, harga gandum naik 0,2%.

FAO mengatakan, gandum terkena penyumbatan pelabuhan di Ukraina dan kekhawatiran atas kondisi panen di Amerika Serikat. Namun kekhawatiran ini sebagian diimbangi oleh pengiriman yang lebih besar dari India, dan ekspor dari Rusia yang lebih tinggi dari perkiraan.

Indeks harga minyak nabati FAO turun 5,7% di bulan April, karena penjatahan permintaan menekan harga minyak sawit, bunga matahari, dan kedelai. Harga gula naik 3,3%, indeks harga daging naik 2,2% dan indeks susu naik 0,9%.

Dalam perkiraan pasokan dan permintaan sereal, FAO sedikit memangkas proyeksi produksi gandum dunia pada 2022 menjadi 782 juta ton, dari 784 juta bulan lalu.

Perkiraan memperhitungkan pengurangan 20% yang diharapkan di area panen di Ukraina dan proyeksi penurunan output di Maroko karena kekeringan di negara bagian Afrika utara.

Berdasarkan data FAO, indeks harga pangan dunia pada Maret 2022 merupakan level tertinggi sejak 1990.

Sumber : katadata.co.id