AMBON-Gubernur Maluku, Murad Ismail yakin Provinsi Maluku tak terimbas krisis pangan yang saat ini melanda banyak negara. Menurut gubernur hal itu lantaran bahan pangan mencukupi.
“Artinya kalau ada krisis pangan dunia, Maluku tidak akan terdampak krisis,” ujar Murad Ismail saat launching Maluku Innovation Export Center dan Direct Export Hasil Perikanan, Pertanian dan Kehutanan, di Pelabuhan Yos Sudarso Ambon, Selasa (27/12).
Menurutnya, Maluku memiliki pangan lokal yang mampu memenuhi kebutuhan masyarakat Maluku. Gubernur menyampaikan potensi sagu di Maluku tercatat mencapai 43 ribu hektar.
Jika di Maluku ada 43 ribu hektar, ujar gubernur, dan satu pohon sagu dikelola bisa dikonsumsi warga satu kampung, maka 43ribu hektar sudah pasti cukup bagi masyarakat di daerah ini.
Apalgi bukan hanya sagu terdapat di Maluku pangan lokal lainnya juga bisa mencukupi kebutuhan. Asal saja masyarakat kreatif mengelola potensi pangan lokal tersebut.
Belum lagi potensi perikanan daerah ini bukan saja di area laut lepas di daerah-daerah pohon bakau juga terdapat stok ikan yang cukup. Sementara potensi hutan bakau di Maluku cukup luas. “Tinggal taruh jaring kalau air naik, pas air turun bisa dapat ikan tidak perlu cari-cari,” ujarnya.
Dalam amanatnya belum lama ini Presiden Jokowi memprediksi ekonomi global melemah di tahun 2023 yang bakal berdampak pada krisis pangan di Indonesia.
Karena itu Presiden meminta jajaran pemerintah maupun masyarakat Indonesia mewaspadai krisis pangan dunia. Menurut Presiden, dampak yang bakal dirasakan oleh Indonesia dan dunia adalah akibat perang Rusia dan Ukraina, yang ikut berdampak pada krisis energi, pangan, dan finansial. Kondisi tersebut akan membebani perekonomian tahun 2023. (*/KT)
Sumber : Kabartimurnews