Merespons hal tersebut, Kepala Bapanas Arief Prasetyo Adi menuturkan pihaknya menugaskan kepada Bulog untuk menyerap 2,4 juta ton beras tahun ini. Rinciannya, 2,4 juta ton terdiri dari 1,2 juta ton untuk Stabilisasi Pangan dan Harga Pangan (SPHP) beras dan 1,2 juta ton untuk carry over.
“Sulawesi Selatan mungkin sekarang lagi panen, tapi Jawa Timur sudah 80 persen, 90 persen. Kebumen sudah 90 persen. Intinya kita harus punya cadangan pangan,” ujar Arief usai pembongkaran muat pengadaan gula di Tanjung Priok, Sabtu (1/4).
Arief juga menegaskan, provinsi NTB akan memenuhi kebutuhan beras di daerahnya terlebih dahulu, sehingga penyerapan beras dari daerah lain juga cukup tinggi.
“Saat Jawa Timur panennya kemarin banyak, kan juga diserap 16 provinsi yang lain,” tuturnya.
Sebelumnya, Jokowi menyampaikan penurunan penyerapan beras di Sulsel disebabkan karena penyerapan beras dari Provinsi Sulawesi Selatan ke provinsi lain meningkat tinggi.
Secara nasional, pemerintah menargetkan target penyerapan cadangan beras pemerintah (CBP) oleh Bulog pada tahun ini mencapai 2,4 juta ton. Jokowi menekankan pemerintah akan terus berupaya untuk memastikan kembali ketersediaan beras di seluruh provinsi di Indonesia.
“Kita harapkan stok di semua provinsi, persediaan beras di semua provinsi itu pada kondisi yang normal,” kata Jokowi.
Sumber: https://kumparan.com/kumparanbisnis/jokowi-singgung-penyerapan-beras-di-sulsel-turun-bapanas-harus-punya-cadangan-2083gFAAgOS/full