Genting Krisis Pangan-Energi, Jokowi Sampai Rapat Tiap Minggu

Jakarta, CNBC Indonesia – Indonesia kini tengah menghadapi isu besar, yakni ancaman krisis pangan hingga energi. Menghadapi ancaman yang tidak main-main ini, Presiden Joko Widodo (Jokowi) pun mengungkapkan dirinya kini mengadakan rapat dengan anggota Kabinet setiap minggu.
Kondisi ini berbeda dibandingkan kondisi normal yang biasanya mengadakan rapat untuk pembahasan urusan pangan dan energi setiap enam bulan sekali.

“Kita rapat urusan pangan dan energi itu setiap minggu. Biasanya enam bulan sekali, ini setiap minggu,” ungkapnya di Istana Merdeka, Rabu (05/10/2022).

Presiden mengatakan bahwa Indonesia telah melakukan swasembada pangan sejak 2019, sehingga menurutnya ini menjadi kekuatan Indonesia untuk menjaga ketahanan pangan domestik.

Oleh karena itu, dia meyakini bahwa Indonesia akan terbebas dari ancaman krisis pangan.

“Ya kan sudah berkali-kali saya sampaikan bahwa oleh IRRI kita telah dinyatakan swasembada sejak 2019. Dan kita juga telah dinyatakan memiliki ketahanan pangan yang baik. Saya kira ini sebuah modal, tetap harus diperbaiki terus dalam rangka food security ketahanan pangan kita lebih baik dan terus lebih baik,” tutur Jokowi.

Namun dia memberikan wanti-wanti ada ancaman lain yakni perubahan iklim.

“Karena yang masih kita hadapi adalah perubahan iklim. Ini kita sudah mendapatkan basah lebih dari dua tahun. Yang saya takutkan kalau kita mendapatkan kering juga dalam waktu yang sama,” ucapnya.

“Tapi semuanya sudah saya sampaikan harus siap,” tandasnya.

Seperti diketahui Indonesia mendapatkan penghargaan dari International Rice Research Institute (IRRI). Penghargaan itu diberikan atas keberhasilan sistem ketahanan pangan Indonesia dalam hal swasembada beras.

Penghargaan untuk sistem pertanian dan pangan yang tangguh dan swasembada beras tahun 2019-2021 melalui penerapan inovasi teknologi pertanian itu diberikan IRRI kepada Presiden Jokowi di Istana Negara, Jakarta, Minggu (14/8/2022).

Tahun depan, Presiden mengalokasikan Rp 95 triliun dalam mendukung ketahanan pangan nasional untuk pelaksanaan APBN 2023. Lewat anggaran ketahanan pangan ini, pemerintah juga mendorong pemanfaatan teknologi dan data, serta pengembangan iklim investasi, perkuatan sistem logistik pangan nasional, dan transformasi sistem pangan yang berkelanjutan.

Sumber:CNBC