MERAUKE | Beras hasil produksi petani di Kabupaten Merauke, Provinsi Papua akan secara rutin disuplai ke sejumlah kabupaten di wilayah Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT).
Bupati Merauke, Romanus Mbaraka, belum lama ini mengatakan bahwa pengiriman beras perdana ke NTT telah dilakukan oleh pihak swasta setempat.
Pengiriman perdana itu melalui kapal tol laut trayek 28 Kendhaga Nusantara 7 beberapa waktu lalu. Sebanyak dua kontainer beras atau berkisar 300-500 ton beras diangkut kapal tersebut ke NTT.
“Itu bukan dari Bulog ya, dan sudah dikirim dua kontainer oleh teman-teman swasta. Ada juga nanti yang dari Kemensos, tetapi itu masih menunnggu proses administrasinya,” kata Romanus.
Menurut dia, pemerintah daerah setempat juga berencana secara rutin mengirim beras ke NTT dan beberapa daerah lain yang melakukan permintaan.
Karena selain oleh swasta, kata Romanus, ada pembicaraan antara ia dengan Menteri Sosial Tri Rismaharini terkait rencana pengiriman beras petani Merauke oleh Kementerian Sosil ke Kabupaten Lembata, NTT.
“Sementara rilis yang saya terima dari Mensos kuotanya itu kurang lebih 300-500 ton juga. Ini administrasinya lagi diproses untuk pembayaran,” ujarnya.
Berkaitan dengan pemasaran beras hasil produksi petani Merauke, pemerintah setempat meminta dukungan dari Kementerian Perhubungan untuk membantu akses pengiriman, baik melalui jalur laut dan udara.
“Perlu ada akses untuk pemasaran beras ini, baik itu melalui kapal tol laut maupun melalui maskapai seperti boeing dengan rute penerbangan ke sejumlah daerah yang membutuhkan,” katanya.
Diketahui, kapal tol laut trayek 28 Kendhaga Nusantara 7 yang mengangkut beras asal Merauke akan menyinggahi sejumlah pelabuhan di NTT, diantaranya pelabuhan Kupang, Waingapu, Sumba Timur, Atapupu dan Labuan Bajo.