Badan Pangan Nasional Dorong Pangan Lokal Gantikan Gandum

Jakarta, Beritasatu.com – Kepala Badan Pangan Nasional/National Food Agency (NFA) Arief Prasetyo Adi menyampaikan,
keberagaman konsumsi pangan menjadi gerakan yang terus didorong pemerintah sebagai salah satu solusi untuk mewujudkan ketahanan pangan.

Selain itu, pola konsumsi pangan yang beragam dengan memprioritaskan bahan pangan lokal dapat menjadi jalan keluar dari jebakan ketergantungan impor, salah satunya impor gandum.

Hal ini disampaikan Arief Prasetyo saat menghadiri pengesahan Rekor Muri Sajian Makanan Olahan Terbanyak dari Bahan Sagu dan Gelar Pangan Lokal yang dilaksanakan Pemerintah Provinsi Maluku bekerja sama dengan Pemerintah Kabupaten/Kota dan Tim Penggerak PKK Provinsi Maluku, di Ambon, Maluku, Sabtu (20/8/2022).

Arief mengatakan, NFA akan mendukung terus upaya pengembangan keanekaragaman pangan terutama yang bersumber dari pangan lokal.

Pengembangan sagu menjadi bahan dasar berbagai penganan seperti kue, roti, dan mie dapat memperkuat pontensi substitusi terhadap komoditas impor seperti gandum.

“Apabila kolaborasi triple helix antara pemerintah, akademisi, dan dunia usaha konsisten secara hand to hand mengembangkan sagu sebagai pengganti gandum, besar peluang kita mengurangi ketergantungan terhadap gandum,” ungkap Arief.

Arief melihat, Indonesia merupakan salah satu negara produsen sagu terbesar di dunia. “Secara umum, peluang dan kekuatan yang kita miliki adalah tersedianya lahan tanaman sagu yang masih sangat luas, teknologi pengolahan yang mulai berkembang, serta peluang pasar yang masih terbuka lebar baik di dalam maupun luar negeri,” paparnya.

Ia menjelaskan, pati sagu dalam setiap 100 gram memiliki kandungan energi sebesar 350 kalori, hampir setara dengan kalori dari tapioka, gandum, dan beras.

Arief menambahkan, pengembangan pangan lokal dalam rangka penganekaragaman konsumsi juga sejalan dengan arahan Presiden Joko Widodo (Jokowi).

“Sesuai arahan Bapak Presiden, kita harus bersiap menghadapi ancaman krisis pangan, energi, dan krisis keuangan. Untuk menghadapi hal tersebut, Presiden mengarahkan agar kita membangun sinergi dan mengoptimalkan sumber daya pangan lokal kita untuk menjawab permasalahan global,” ujar Arief.

Saksikan live streaming program-program BeritaSatu TV di sini

Sumber: BeritaSatu.com