Cegah Stunting, Beras Premium Olahan Food Station Ini Harus Dijual Terjangkau

Food Station – Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta melalui Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) PT Food Station Tjipinang Jaya terus berinovasi mengolah sumber pangan yang baik bagi warganya. Food Station berhasil mengolah beras premium yang mampu mencegah stunting.

Direktur Utama Food Station, Pamrihadi Wiraryo mengatakan, beras premium itu adalah beras fortifikasi kaya vitamin yang dicampur dengan kernel mengandung zinc. Sehingga, beras premium ini diharapkan mampu mencegah stunting.

“Sebagaimana kita ketahui salah satu program strategis Pemprov adalah mengurangi stunting. Beras fortifikasi itu diproduksi oleh mitranya FS, dimana beras mengandung kernel zinc yang bisa langsung dikonsumsi masyarakat,” ujar Pamrihadi di Jakarta, Senin (21/11/2022).

Dalam hal ini, Food Station akan bekerja sama dengan Pemerintah Pusat melalui Kementerian Sosial agar pendistribusian beras premium ini lebih tepat sasaran. Pamrihadi berharap, Pemprov DKI juga bisa memiliki program pendistribusian beras ke masyarakat kurang mampu. Sebab harga yang dipasang PT Food Station yakni Rp16.000 per kilogram.

“Kalau seandainya itu mau dijadikan program oleh Pemprov, pemprov harus mendesain. Ini baru harga keekonomian yang diperuntukan bagi anak-anak atau bagi warga yang merasa penting mengkonsumsi beras fortifikasi,” kata Pamrihadi.

Sebelum program pendistribusian di desain, ia mengharap ada sosialisasi dan kampanye manfaat beras fortifikasi kepada warga Jakarta.

“Harapannya ini pengenalan dulu, terus campaign, nanti setelah itu baru jadi program. Manfaatnya juga banyak untuk kesehatan ibu hamil, ibu menyusui, stunting di kalangan anak-anak,” tuturnya.

Anggota Komisi B DPRD DKI Jakarta, Nur Afni Sajim mendorong agar beras premium itu dijual dengan harga terjangkau. Ia mengungkapkan beras kaya vitamin itu yang dinilai mampu mencegah stunting ini, harus memiliki harga jual ekonomis.

“Bila harga jualnya mahal, maka dikhawatirkan masyarakat ekonomi kelas bawah tidak mampu mengonsumsinya. Dampaknya, target awal penyediaan beras tersebut tidak tepat sasaran. Itu menjadi perhatian. Kita tidak mau, nanti kegiatan itu, ke masyarakat berdampaknya tidak ekonomis,” kata politikus perempuan Partai Demokrat itu.

Diketahui, DPRD DKI Jakarta menyetujui pemberian penyertaan modal daerah (PMD) sebesar Rp1,2 miliar untuk Food Station Tjipinang Jaya. PMD tersebut diharapkan optimal untuk memenuhi ketersediaan beras fortifikasi kaya vitamin. PMD untuk Food Station harus menjamin keterjangkauan harga. Tujuannya agar program tersebut efektif sebagai upaya meningkatkan gizi masyarakat serta menekan angka stunting pada anak usia dini yang kini mencapai 16,8%.