jpnn.com, BOJONEGORO – Kementerian Pertanian (Kementan) menindaklanjuti banjir karena tanggul Kali Ingas, anak Sungai Bengawan Solo, Desa Kedungprimpen, Kecamatan Kanor, Bojonegoro, Jatim, jebol pada Jumat (21/1).
Banjir di Kecamatan Kanor dan Baureno itu sempat merendam ratusan hektare lahan pertanian milik petani.
Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan lalu memantau dan berkoordinasi dengan petugas pengendali organisme pengganggu tumbuhan (POPT) setempat dan Laboratorium Pengamatan Hama Penyakit (LPHP) Bojonegoro serta melakukan langkah konkret agar petani tetap memanen padi.
Sesuai hasil pemantauan dan pendampingan POPT Kecamatan Kanor Suko Wahyu Widarto, tanaman padi yang sempat terendam banjir di Desa Kedungprimpen tidak puso.
“Alhamdulillah banjir cepat surut dan tanaman padi tetap bisa dipanen dengan hasil normal seperti biasanya,” ucap Suko di lahan persawahan Kanor, Selasa (15/2).
Sementara itu, Lilik Suharto selaku koordinator POPT Kabupaten Bojonegoro menuturkan, selain Kecamatan Kanor, air limpahan tanggul Kali Ingas sempat merendam ratusan hektare pertanaman di 14 desa Kecamatan Baureno.
“Perkembangan tanaman padi sampai saat ini belum menunjukkan keadaan puso dan selanjutnya kami pantau dan laporkan,” ungkapnya.
Hal senada disampaikan Kepala LPHP Bojonegoro Achmad Fadlori. Sebagian besar banjir di Kecamatan Baureno surut setelah sehari merendam pertanaman. Tanaman yang terendam berumur sekitar 50 hingga 80 hari setelah tanam (HST).
Sumber : jpnn.com