Perkuat Pertanian, Kementan Ajak Petani Berbagi Pengalaman

Jakarta- Pertanian kerap menghadapi sejumlah rintangan, sehingga untuk menghadapinya, Kementerian Pertanian (Kementan) mengajak para petani yang sukses untuk berbagi pengalaman.

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengatakan petani harus bisa memecahkan permasalahan.

“Petani harus bisa meningkatkan produksi untuk meningkatkan pendapatan. Oleh karena itu petani yang sudah berhasil meningkatkan produksi kita ajak berbagi, termasuk bagaimana mengatasi masalah yang ada,” kata Mentan, sebagaimana dikutip dari siaran pers yang diterima, Kamis (14/7/2022).

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Kementan Dedi Nursyamsi mengatakan permasalahan yang dihadapi petani harus sama-sama diatasi.

“Dengan momen berbagi pengalaman ini, pengetahuan petani bisa bertambah. Dampaknya tentu dapat meningkatnya pendapatan,” tutur Dedi.

Forum berbagi pengalaman yang merupakan bagian dari Sekolah Lapang IPDMIP, juga dilakukan di Nagari Mungo, Kecamatan Luak, Kabupaten Lima Puluh Kota, Sumatera Barat, Selasa (12/7/2022).

Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan Kabupaten Lima Puluh Kota menerapkan penyuluhan dari petani untuk petani (farmer to farmer extension) di Nagari Mungo. Acara dibuka oleh Kepala Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan Kabupaten Lima Puluh Kota yang diwakili oleh Kepala Bidang Penyuluhan Vivi Febria Eka Putri.

Kadis Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan Kabupaten Lima Puluh Kota memaparkan, kegiatan ini bagian dari percepatan diseminasi peningkatan produksi padi dan tanaman pangan bernilai ekonomi tinggi lainnya di Kabupaten Lima Puluh Kota.

“Tanaman padi, merupakan kebutuhan pokok yang tetap harus menjadi prioritas pembinaan. Jika kita lalai, maka ancaman kekurangan pangan pokok akan menghadang pergerakan peningkatan kesejahteraan masyarakat. Ini tidak boleh terjadi. Dan, Kabupaten Lima Puluh Kota Harus tetap surplus beras,” katanya.

Luas panen padi pada tahun 2020 mengalami kenaikan. Bila dibandingkan dengan luas panen tahun 2019, yakni dari 56.920 ha menjadi 62.043 ha. Hal ini akan mempengaruhi jumlah produksi padi secara keseluruhan di Kabupaten Lima Puluh Kota.

“Produksi padi juga mengalami kenaikan, yakni dari 267.971,50 ton tahun 2020 menjadi 237.028 ton tahun 2019. Sebaliknya produktivitas per hektar pada tahun 2020 mengalami peningkatan dibandingkan dengan tahun sebelumnya, yakni dari 4,16 ton/ha menjadi 4,32 ton/ha,” ujarnya.

Sumber : Beritasatu.com