Mentan SYL Optimis Produksi Pertanian Jeneponto Meningkat dengan IP300

Menurutnya, penanaman padi dan jagung di Jeneponto adalah upaya pemerintah dalam meningkatkan produksi nasional untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri dan ekspor.

“Wilayah di Jeneponto ini sangat subur yang bisa dijadikan sebagai daerah percontohan penanaman IP300,” ucap SYL.

“Sekarang kita tidak perlu tanam besar-besar juga oke ada caranya, yang penting tadi itu ada mau, ada tekad ya kalo ada 1000 ha hasilnya itu 30 miliar kalo tiga kali tanam berarti 90 miliar anak mu bisa sekolah, bisa beli motor, Pendidikan makin bagus,” tegas Mentan.

Direktur Jenderal Tanaman Pangan Suwandi mengungkapkan berbagai upaya dilakukan dalam rangka meningkatkan produksi sehingga ketersediaan beras dalam negeri benar-benar mampu dipenuhi sendiri, bahkan surplusnya dapat diekspor. Suwandi berharap kedepannya Jeneponto dengan potensi alam yang sangat baik ini dapat menerapkan sistem pertanaman IP400.

Untuk pencanangan ini Varietas Padi yang ditanam adalah Inpari 42, Inpari 32, Mekonga dan Produktivitas rata rata 5,4 ton/ha, Varietas jagung yang ditanam Pertiwi 2, Pertiwi 3, NK, RK457, Nasa29 dengan produktivitas rata rata 7,8 ton/ha.

Untuk diketahui Kabupaten Jeneponto dengan produksi padi tahun 2021 sebesar 163.218 Ton GKG setara dengan 93.181 ton beras. Sedangkan Potensi Luas panen padi se-Kabupaten Jeneponto bulan Mei 2022: 609 Ha dengan estimasi produksi: 4.090 ton GKG. Untuk realisasi Luas Panen Padi Kabupaten Jeneponto 2021: 29.018 ha dengan estimasi produksi: 163.218 Ton GKG dan Produktivitas 2021: 5,62 ton/ha.

Sumber: liputan6.com