Langkah Cepat Kementan Amankan Pasokan Cabai dan Bawang Merah Jelang Ramadan

Direktur Jenderal Hortikultura (Dirjen Hortikultura), Prihasto Setyanto mengatakan, kondisi ketersediaan pangan khususnya bawang merah dan aneka cabai masih kondisi aman menjelang Ramadan 2024.

“Saat ini kondisi bawang merah di lapangan ada yang sementara panen dan bahkan ada yang baru tanam, sehingga pertanaman dan ketersediaan aman. Begitu pula untuk aneka cabai kondisi lapangan ada yang menjelang panen, dan ada juga yang baru semai,” kata Prihasto.

Prihasto mengatakan, berdasarkan pantauan pada aplikasi Early Warning System (EWS) Sipantara, terdapat potensi kekeringan di sebagian kecil Sumatera, Kalimantan, Jawa, Sulawesi, Nusa Bali, dan Papua. Potensi kering terlihat di sepanjang triwulan pertama (Januari-Maret) di Provinsi Sulawesi Utara, Aceh, Gorontalo, Kalimantan Utara, dan Papua Barat menunjukkan potensi kering semakin menurun.

Kemudian potensi banjir di triwulan pertama juga terlihat di beberapa wilayah Jawa, Kalimantan, Sulawesi dan Papua. Potensi banjir ini terlihat dirange waspada. Namun, terpantau bahwa sebagian besar wilayah Indonesia aman dari potensi banjir.

Terkait hal ini, Anton, sapaan Prihasto mengatakan, Kementan telah mengambil langkah preventif dan kuratif.

“Kita melakukan kegiatan gerakan pengendalian sekitar 6.800 hektare, penerapan PHT di 145 kelompok, dan penanganan fasilitasi dampak perubahan iklim berupa sumur dalam, sumur dangkal, pompa air, irigasi sederhana dan pipanisasi. Alhamdulillah masih dapat tertangani dengan baik di lapangan,” jelasnya.

Sementara itu, berdasarkan hasil pemantauan Tim Upsus dari Direktorat Jenderal Hortikultura yang berada di Sulawesi Selatan, pertanaman cabai khusus di Desa Cenrana Baru, Baji Pa’mai, Kecamatan Cenrana, Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan mencapai sekitar 110 hektare dan serangan OPT rendah.

Daerah ini merupakan salah satu penyangga cabai di Sulawesi Selatan.

Hasil pantauan tersebut diperkuat oleh data dari ewssipantara.id, yakni aplikasi prediksi curah hujan, kekeringan, kebanjiran dan potensi serangan hama dan penyakit tanaman hortikultura, yang menunjukkan potensi serangan OPT tergolong rendah.

Ketua Kelompok Substansi Dampak Perubahan Iklim (DPI), Muhammad Agung Sunusi bersama tim langsung bergerak cepat turun lapangan ke lokasi penyangga aneka cabai di Kabupaten Maros.

“Kami bersama tim bergerak cepat memastikan kondisi lapangan. Kondisi aneka cabai di Kecamatan Tanralili, Cenrana, Camba dan Mallawa dengan kondisi pertanaman eksisting seluas kurang lebih 250 hektare ada yg panen dan ada baru tanam,” kata Agung.

Agung menambahkan, Tim POPT Ditjen Hortikultura bergerak cepat melakukan Gerakan Pengendalian (Gerdal) Pemberian Agen Pengendali Hayati (APH) bekerja sama dengan IP3OPT wilayah Maros. Mereka hadir untuk memfasilitasi pemberian trichoderma, PGPR dan POC.

“Berdasarkan pengamatan di lapangan ditemukan adanya serangan OPT seperti thrips dan antraknosa pada tanaman cabai. Pengendalian langsung dilakukan melalui kuratif sekaligus preventif bagi pertanaman yang masih eksisting di lapangan,” ujarnya.

Penambahan Trichokompos yang sudah matang dengan dosis 5-10 ton per hektare menjadi hal yang segera diimplementasikan oleh para kelompok tani.

Muh. Shaleh, Ketua Kelompok Tani Sejati yang juga merupakan petani milenial Kecamatan Cenrana saat ditemui di lapangan menjelaskan bahwa di wilayahnya saat ini fokus pada budidaya aneka cabai khususnya cabai besar kurang lebih 30 hektare.

Saat ini kondisi pertanaman cukup bagus, tingkat serangan OPT terkendali khususnya antraknosa dan busuk buah.

“Kelompok kami baru panen keempat, sehingga kami berharap ketersediaan aneka cabai aman sampai Ramadan 2024,” ujarnya.

Shaleh juga memberikan apresiasi kepada Kementan yang bergerak cepat dalam penanganan DPI dan OPT di lapangan.

“Terima kasih kami sampaikan kepada tim POPT yang memberikan bimbingan dan pendampingan OPT ramah lingkungan di lapangan. Kami bersama kelompok akan fokus pada penggunaan Agens Pengendali Hayati seperti PGPR, Trichoderma, pupuk organik cair dan Pupuk Kompos di lapangan,” tutupnya.

Sumber: https://news.majalahhortus.com/langkah-cepat-kementan-amankan-pasokan-cabai-dan-bawang-merah-jelang-ramadan/