Kementan Ungkap Perluasan Diversifikasi dan Ekspor Jadi Fokus Utama Program 2023

IDXChannel – Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mendorong jajaran kerjanya memperluas diversifikasi pangan lokal dalam menekan produk impor seperti gandum dan daging sapi. Menurut Syahrul, masyarakat bisa menanam berbagai pangan lokal seperti unikayu dan memperbesar budidaya kambing sebagai pengganti sapi.

“Kita harus menyikapi dan mengantisipasi importasi melalui substitusi impor. Katakanlah besok yang bersoal adalah daging sapi, karena itu kita harus siapakan kambing. Kemudian kita siapkan juga singkong, sagu, sorgum dan gandum untuk mengendalikan gandum. Tentu ini bukan hal yang mudah karena itu harus bekerjasama dengan mitra dan pemerintahan daerah,” ujarnya dalam keterangan resmi, Kamis (26/1/2023).

Berikutnya, kata Syahrul, pemerintah mendorong peningkatan ekspor produk pertanian Indonesia melalui berbagai program seperti peningkatan produksi dalam negeri serta gerakan tiga kali ekspor atau geratieks.

“Kita tingkatkan ekspor yuk. Semua yang berkait dengan ekspor harus kita dorong. Katakanlah sarang burung walet, kopi, kelapa dan juga porang. Semua harus kita dorong agar mampu menjaga inflasi,” katanya.

Karena itu, SYL berharap, rakernas pertanian 2023 menjadi konsolidasi emosional bagi seluruh jangan dan juga mitra lainya dalam mewujudkan berbagai program nasional. Pertanian harus tumbuh dan menjadi penopang utama bagi perekonomian Indonesia.

“Tentu langkah langkah kita tidak semudah kemarin. Karena itu kita harus bekerja lebih keras lagi. Dan tentu kehadiran 2800 orang ini harus menjadi konsolidasi emosional dalam menghadapi berbagai ancaman dan tantangan ke depan,” katanya.

Sebagai informasi, pada triwulan II 2020, PDB Sektor Pertanian tumbuh positif 16,24 persen (q to q) dan terus berlanjut pada 2022. Disisi lain, Nilai Tukar Petani (NTP) juga terus membaik, bahkan pada penutupan tahun 2022 (Desember 2022) mencapai 109,0.

Sumber: https://www.idxchannel.com/economics/kementan-ungkap-perluasan-diversifikasi-dan-ekspor-jadi-fokus-utama-program-2023