REPUBLIKA.CO.ID, GORONTALO — Pengembangan pertanian terus dilakukan oleh jajaran Kementerian Pertanian RI melalui aneka program dan terobosan, di antaranya regenerasi pelaku pertanian melalui Youth Entrepreneurship and Employment Support Services Programme (Program YESS) melalui koordinasi dan sinkronisasi menuju harmonisasi pusat dengan daerah.
Mengawali 2023, Kementan menggelar Rapat Koordinasi (Rakor) Pelaksanaan Kegiatan Program YESS tahun 2023 di Kota Gorontalo selama tiga hari, 27 -29 Januari. Rakor dibuka Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian Kementan (BPPSDMP) Dedi Nursyamsi dan dihadiri sejumlah kepala dinas pertanian (Kadistan) kabupaten sasaran Program YESS dan pelaksana tingkat kabupaten selaku District Implementation Team (DIT).
Rakor Program YESS 2023 sejalan instruksi Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo merupakan pertemuan yang bertujuan menyatukan hati dan emosional, untuk bertekad mengawal bangsa dan kehidupan rakyat.
“Kita hadir di sini tentu saja sebuah rahmat Tuhan yang luar biasa, terutama anak-anakku milenial bahwa inshaa Allah bapak dan keluargamu tenang. Ada petani milenial yang akan menjaga bangsa dan negara ini,” katanya.
Dalam arahannya, Dedi Nursyamsi menekankan tentang pentingnya Program YESS dalam menghasilkan generasi muda pertanian melalui kegiatan agribisnis.
“Ada dua hal yang dapat menjamin keberlanjutan pertanian kita yakni petani milenial sebagai motornya dan agribisnis yang dilakukan,” katanya.
Dedi Nursyamsi menambahkan tentang ‘tiga amunisi’ untuk membangun kewirausahaan pertanian. Pertama, Smart Farming yang menggunakan inovasi teknologi pada pengembangan sistem usaha pertanian dari hulu hingga hilir.
“Kedua, pemanfaatan kredit berbunga rendah melalui Kredit Usaha Rakyat (KUR) sebagai pemacu produktivitas dan yang ketiga adalah kolaborasi dengan berbagai pihak, dalam hal ini pemerintah daerah dan sejumlah stakeholders,” katanya lagi.
Rakor dihadiri Kepala Pusat Pendidikan BPPSDMP (Pusdiktan) Idha Widi Arsanti selaku Direktur Program YESS, Manajemen National Project Management Unit (NPMU), para Penanggung Jawab Tingkat Provinsi (Provincial Project Implementation Unit/PPIU) dari Jawa Barat, Jawa Timur, Kalimantan Selatan dan Sulawesi Selatan.
“Dengan Rakor ini, diharapkan terjalin harmonisasi yang baik mulai dari pusat hingga daerah dalam mewujudkan pengembangan wirausahawan muda pertanian, untuk menjamin ketersediaan pangan bagi seluruh rakyat Indonesia,” kata Direktur Program YESS, Idha WA yang akrab disapa Santi.
Rakor dihadiri PPIU Jawa Timur antara lain Direktur Polbangtan Malang, Setya Budhi Udrayana; Manager Program PPIU Jatim, Acep Hariri; Kadistan Pemkab Pasuruan, Ihwan dan Kadistan Pemkab Pacitan, Pamuji; Koordinator DIT Kabupaten Malang dan Tulungagung.
Dalam kesempatan terpisah, Setya Budhi Udrayana menyambut baik kegiatan Rakor di awal 2023, sehingga harapan meningkatkan sinergisitas dan kolaborasi pusat dan daerah akan semakin baik menciptakan harmonisasi Program YESS dalam mencapai output bahkan outcome yang diharapkan.
“Kehadiran kepala dinas pertanian kabupaten dan koordinator DIT merupakan bukti keseriusan pemerintah daerah mendukung Program YESS, sekaligus akan mendongkrak semangat pelaksana serta penerima manfaat program di masing-masing kabupaten untuk selalu bekerja dan berusaha lebih baik,” kata dia.
Sumber : https://www.republika.co.id/berita/rp9bu7349/kementan-lakukan-sinkronisasi-lewat-rakor-program-yess