Kementan Apresiasi Petani Milenial Tulungagung Manfaatkan Hibah Kompetitif

Jakarta- Kementerian Pertanian (Kementan) terus mendorong dan meningkatkan minat generasi milenial untuk menekuni sektor pertanian, melalui Hibah Kompetitif bagi petani milenial, yang didukung Program Youth Entrepreneurship and Employment Support Services (YESS) dari International Fund for Agricultural Development (IFAD).

Aris Setiawan dan Vicky Fajar Ibrahim, dua dari sejumlah Penerima Manfaat (PM) Program YESS melalui Hibah Kompetitif (HK) bagi petani milenial Kabupaten Tulungagung, Provinsi Jawa Timur. Aris Setiawan memanfaatkan HK untuk mengembangkan peternakan sapi sementara Vicky FI fokus pada tanaman hidroponik.

Kepala Pusat Pendidikan Pertanian BPPSDMP Kementan (Pusdiktan) Idha Widi Arsanti pada kunjungan kerja di Tulungagung, Minggu (18/9) mengapresiasi petani milenial Tulungagung, Aris dan Vicky memanfaatkan dana Hibah Kompetitif bagi pengembangan agribisnis.

“Kementan komitmen mendukung generasi milenial menekuni sektor pertanian sebagai bisnis masa depan yang menguntungkan. Bangun dan kelola pertanian dari hulu ke hilir, bagi kemajuan pertanian kita,” kata Idha dalam siaran pers Kementan, Senin (19/9).

Komitmen tersebut sejalan harapan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo bahwa sektor pertanian merupakan sesuatu yang menjanjikan bagi generasi milenial. Banyak peluang yang bisa dimanfaatkan, jika ingin hebat maka bertanilah.

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian Kementan (BPPSDMP) Dedi Nursyamsi berharap melalui program YESS akan terwujud regenerasi pertanian, meningkatnya kompetensi SDM dari pedesaan serta meningkatnya jumlah wirausahawan muda di bidang pertanian.

“Sektor pertanian akan menjadi lapangan kerja menarik, prospektif dan menguntungkan, dan berdampak pada penurunan angka pengangguran serta mencegah terjadinya urbanisasi,” katanya.

Dedi Nursyamsi mengharapkan petani milenial dan wirausahawan muda pertanian mampu menjadi resonansi penggerak tenaga muda di sekitarnya untuk menjadi SDM pertanian unggulan, yang mampu menggenjot pembangunan pertanian menjadi pertanian maju, mandiri dan modern.

Vicky Fajar Ibrahim, petani hidroponik melon selaku Penerima Manfaat Hibah Kompetitif menyampaikan ucapan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam pendampingan dan telah memperkenalkan Program YESS kepadanya.

“Sebelum ada pengawalan dan pendampingan dari Kementan melalui Program YESS, usaha saya masih belum begitu berkembang, hanya bisa memperoleh profit Rp1 juta setiap bulan. Sejak saya diperkenalkan Program YESS dan mendapat pendampingan serta bimbingan terkait manajemen bisnis, literasi keuangan dan bantuan modal, usaha saya sudah berkembang.

Vicky Fajar Ibrahim, petani hidroponik melon selaku Penerima Manfaat Hibah Kompetitif menyampaikan ucapan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam pendampingan dan telah memperkenalkan Program YESS kepadanya.

“Sebelum ada pengawalan dan pendampingan dari Kementan melalui Program YESS, usaha saya masih belum begitu berkembang, hanya bisa memperoleh profit Rp1 juta setiap bulan. Sejak saya diperkenalkan Program YESS dan mendapat pendampingan serta bimbingan terkait manajemen bisnis, literasi keuangan dan bantuan modal, usaha saya sudah berkembang.

Dari yang awalnya usaha saya hanya hidroponik selada, sekarang berkembang ke hidroponik melon dan pendapatan saya sudah meningkat menjadi Rp10 juta per bulan,” kata Vicky kepada Direktur Program YESS.

“Dampak Program YESS di Kabupaten Tulungagung sudah cukup terlihat memberikan output dan outcome secara ekonomi dan sosial bagi Penerima Manfaat Program YESS,” kata Idha WA pada kunjungan di green house Vicky Fajar Ibrahim.

Aris Setiawan salah satu petani millenial asal Kabupaten Tulungagung yang juga merupakan penerima Hibah Kompetitif, bergerak di bidang peternak puyuh petelur mengucapkan terima kasih kepada Kementan yang telah menginisiasi Program YESS.

Dia mengaku mendapatkan banyak maanfaat di antaranya pelatihan-pelatihan yang dapat ia ikuti dan diterapkan dalam usahanya.

Selain itu, Wahyu Candra Nugroho yang merupakan peserta bootcamp Young Ambassador YESS Programme berharap, Program seperti YESS akan selalu ada, guna memotivasi para pemuda di pedesaan agar terjun ke dunia pertanian, untuk pertanian yang maju, mandiri dan modern.

Sumber : KONTAN.CO.ID