Katanya Nih Bakal Ada Surplus Beras, Harga Aman?

Jakarta, CNBC Indonesia – Produksi beras petani lokal diprediksi mencapai 11,61 juta ton pada triwulan-I tahun 2022.

Dimana, Perum Bulog mengutip hasil survei Kerangka Sampel Area (BPS), pada bulan Januari hingga Maret 2021, produksi beras nasional bisa mencapai 1,30 juta ton, lalu naik jadi 3,88 juta ton, dan 6,43 juta ton di bulan Maret 2022.

“Dengan prakiraan kebutuhan beras mencapai 2,49 juta ton per bulan, maka diprediksi surplus pasokan beras nasional baru mulai terjadi di bulan Februari – Maret,” kata Direktur Utama Bulog Budi Waseso saat RDP dengan DPR Komisi IV bersama BUMN klaster pangan di Jakarta, Senin (17/1/2022).

Bulog pun menargetkan bisa menyerap 4,14 juta ton beras petani di kuartal pertama 2021.

“Jumlah tersebut ideal untuk memenuhi kebutuhan menjaga tingkat stok sebesar 1 – 1,5 juta ton,” ujar dia.

Di sisi lain, pria yang kerap disapa Buwas ini memprediksi, harga beras masih dalam tren menguat alias naik harga hingga sebulan ke depan.

“Dipicu oleh rendahnya panen pada November – Desember 2021 disertai dengan terjadinya bencana hidrometeorologi pada awal 2022. Maka, harga beras diestimasikan akan terus meningkat pada Desember 2021 sampai dengan Februari 2022,” sebut Buwas.

Situs Pusat Informasi Harga Pangan Strategis (PIHPS) Nasional mencatat, harga beras pada 17 Januari 2021 bergerak stabil. Harga beras medium stabil di Rp11.600 per kg, beras super I Rp13.050 per kg, dan beras super II jadi Rp12.650 per kg.

Sebelumnya, CNBC Indonesia melaporkan, pada tahun 2022, Kementerian Pertanian (Kementan) menargetkan produksi padi sebesar 55,2 juta ton. Untuk tahun 2021, Kementan memproyeksikan, dengan stok beras di awal Juli 10,29 juta ton sementara konsumsi beras 14,91 juta ton, maka akhir Desember 2021 diperkirakan terdapat surplus stok beras sebesar 9,63 juta ton.

Sumber : CNBC