Juli Bersertifikat Nasional, Produksi Beras Merah Solok Selatan Penuhi Pasar Lokal

PADANG ARO, HARIANHALUAN.COM – Hasil produksi beras merah varietas benih lokal yang ditanam dilahan kering (Gogo) di kabupaten Solok Selatan (Solsel) provinsi Sumatera Barat (Sumbar) masih memenuhi pangsa pasar lokal, dengan jumlah panen sekitar 3,5 – 4 ton per-hektare.

“Kendati masih memenuhi pasar lokal Solsel. Namun, alhamdulilah sudah mulai lancar pasarnya. Beras merah benih Guliang Tandai merah sudah masuk mini market dengan kemasan 1 kilogram dan 500 gram,” ujar Kepala Bidang Tanaman Pangan Dinas Pertanian Solsel, Nurhamidah, Minggu (27/6/2021).

Dia mengatakan, Solsel sebetulnya sudah mengembangkan jenis padi Gogo untuk beras merah dan beras hitam dengan pusat produksi di jorong Tandai kecamatan Sangir. Akan tetapi, jenis beras merah lebih awal dipasarkan karena memiliki pangsa lebih banyak.

“Harga beras merah (guliang tandai merah) yang dikemas ukuran 1kg dijual seharga Rp22 ribu – Rp24 ribu. Masyarakat Tandai sedari dulu telah mengkonsumsi jenis beras merah, sebab disana areal penanaman padi metode tadah hujan atau lahan kering,” sebutnya.

Simak Terus Berita Sumbar Terkini di Harianhaluan.com

Menyadari potensi yang ada di Tandai, kata Nurhamidah, Pemkab Solsel mulai mengembangkan bibit beras merah dan hitam varietas lokal tandai, semenjak 2019. “Sebagian ditanam di Kecamatan Koto Parik Gadang Diateh dan kecamatan Pauh Duo. Saat ini ada sekitar 100 hektare lahan padi gogo di Solsel,” bebernya.

Dia menambahkan, saat ini tengah proses pendaftaran bibit Guliang Tandai Merah ke Pusat Perlindungan Varietas Tanaman dan Perizinan Pertanian (PPVTPP) Kementan-RI. “Insyaalah minggu pertama Juli 2021 sudah keluar sertifikat Guliang Tandai Merah yang merupakan varietas lokal Solsel,” katanya.

Sementara, untuk pemurnian di Balai Benih Induk (BBI) Pertanian Solsel, sudah memasuki fase generatif (berbuah) dan sekitar 1,5 bulan kedepan bakal panen. Padi Gogo katanya, ditanam diareal tanah kering. Bibit cara ditanam bukan disemai. Sedangkan untuk perawatan dan pupuk cenderung sama dengan padi lahan basah.

“Massa panen sekitar lima bulan dan harga jual beras merah ataupun beras hitam di pasaran cukup tinggi. Setelah pemurnian ini, Solsel bisa melepas atau menjual bibit berlabel bersertifikat ke seluruh daerah di Sumbar. Tentunya, hak paten ada di Solsel,” tutupnya. (*)

Summber:https://www.harianhaluan.com/news/detail/132429/juli-bersertifikat-nasional-produksi-beras-merah-solok-selatan-penuhi-pasar-lokal