Sri Mulyani Sebut Volatile Food Sumber Inflasi yang Harus Diwaspadai

Jakarta – Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan volatile food adalah sumber inflasi yang harus diwaspadai.

Dilansir dari laman Bank Indonesia, volatile food adalah inflasi yang dipengaruhi oleh kejutan dalam kelompok barang, seperti bahan makanan. Hal-hal yang bisa membuat harga bergejolak tiba-tiba, yaitu musim panen, gangguan alam, dan faktor perkembangan harga pangan domestik dan internasional.

“Sumber inflasi kita yang harus diwaspadai adalah volatile food, dalam hal ini beras dan kebutuhan-kebutuhan menjelang lebaran yang menunjukkan kenaikan,” kata Sri Mulyani dalam acara APBN Kita di Jakarta pada Selasa, 14 Maret 2023.Dia menyebut kabinet juga membahas tentang ayam dan telur. Lalu, bagaimana menstabilkan beras agar tidak naik tinggi sehingga ayam dan telur tidak jatuh.

“Ini salah satu yang kita nanti berikan anggaran tambahan untuk Bapanas (Badan Pangan Nasional) melakukan stabilisasi dengan Bulog (Badan Urusan Logistik) dalam rangka untuk menjaga, baik beras, ayam dan telur,” ujar Sri Mulyani.Dengan begini, dia berharap stabilitas harga bisa tercipta sehingga kesejahteraan petani dan peternak terjaga, namun konsumen tidak mengalami inflasi tinggi.

Sementara itu, Direktur Jenderal Anggaran Kementerian Keuangan Isa Rachmatarwata mengatakan, pemerintah akan membagikan beras pada keluarga penerima manfaat yang ada di dalam DTKS atau Data Terpadu Kesejahteraan Sosial.

“Itu diperkirakan diberikan kepada 21,3 juta keluarga, untuk saat ini perkiraan kami ini akan ditagihkan kepada APBN Rp 7,8 triliun,” ujar Isa dalam kesempatan yang sama.

Dia menjelaskan, nanti beras akan dibagikan ke Bulog. Setelah itu, Bulog akan menagih ke APBN sekitar Rp 7,8 triliun.

“Untuk ayam dan telur, ini nanti akan dibagi kepada keluarga dengan balita atau anak yang berpotensi stunting,” ungkap Isa.

Adapun data diambil dari BKKBN atau Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional. Diperkirakan ada 2,1 juta keluarga penerima bansos ayam dan telur.

“Perkiraan sementara akan ditagihkan nanti biaya untuk ayam, telur, termasuk distribusi sebesar Rp 460 miliar untuk 3 bulan pendistribusian, Maret, April, Mei,” tuturnya.

sumber : https://bisnis.tempo.co/read/1702752/sri-mulyani-sebut-volatile-food-sumber-inflasi-yang-harus-diwaspadai