Badan Pangan Nasional Menyebut Ada Tren Penurunan Harga Beras Medium

KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Badan Pangan Nasional menyatakan bahwa, mulai ada tren penurunan harga rata-rata beras, terutama untuk jenis medium. Hal itu terlihat dari adanya penurunan harga pada 28 Januari 2023 sebesar 0,09% dibandingkan hari sebelumnya.

“Berdasarkan enumerator Badan Pangan Nasional, sudah ada tren terjadinya penurunan harga beras, medium khususnya di tanggal 28 Januari yaitu turun 0,09% dibandingkan tanggal 27 januari,” kata Deputi Bidang Kerawanan Pangan Badan Pangan Nasional Nyoto Suwignyo dalam Rakor Pengendalian Inflasi Daerah secara virtual, Senin (30/1).

Nyoto mengatakan, dengan adanya penurunan harga tersebut artinya upaya yang dilakukan pemerintah pusat dan daerah dalam menekan harga beras menunjukkan perbaikan. Dia berharap, tren harga beras terus turun.

Menurut Nyoto, harga beras di tingkat konsumen yang melebihi harga eceran tertinggi (HET) didorong karena masih tingginya harga gabah kering giling dan harga beras di tingkat penggilingan. Harga gabah kering giling (GKG) ditingkat penggilingan yakni Rp 6.270 per kilogram. Harga Acuan Pembelian (HAP) atau Harga Pembelian Pemerintah (HPP) yaitu Rp 5.250 per kilogram.

Tingginya harga juga terjadi pada beras medium ditingkat penggilingan yaitu Rp 10.330 per kilogram pada 28 Januari 2023. Sedangkan HAP/HPP beras medium di tingkat penggilingan ialah Rp 8.300 per kilogram.

“Harga beras di tingkat penggilingan yaitu sebesar Rp 10.330 per kilo, harga ini melebihi melebihi harga acuan produksi yang ditetapkan Rp 8.300 per kilogram. Inilah yang mungkin perlu ada penyesuaian-penyesuaian kembali terhadap harga acuan produksi, sehingga petani akan menyesuaikan dan mendapat keuntungan melalui melihat situasi kondisi pasar yang ada,” kata Nyoto.

Dia menambahkan, harga rata-rata beras periode Januari 2023 dibanding bulan sebelumnya naik sebesar 1,9% untuk beras medium dan 2,13% untuk beras premium.

Adapun stok cadangan beras pemerintah (CBP) di Perum Bulog per 27 Januari 2023 sebesar 384.746 ton. Kemudian stok beras di Pasar Induk Beras Cipinang (PIBC) 13.641 ton atau di bawah 30.000 ton.

Nyoto mengatakan, berdasarkan laporan Bulog kepada pihaknya, hingga 29 Januari 2023 telah disalurkan beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) sebesar 162.656 ton. Program SPHP merupakan upaya pemerintah untuk meredam laju kenaikan harga beras hingga tingkat konsumen.

Ia mengatakan, program SPHP tidak hanya disasar kepada pasar tradisional maupun operasi pasar. Namun pada beberapa daerah program ini juga menyasar ritel modern.

Sumber: https://nasional.kontan.co.id/news/badan-pangan-nasional-menyebut-ada-tren-penurunan-harga-beras-medium