JAKARTA, KOMPAS.com – Kementerian Petanian (Kementan) memiliki program jangka pendek untuk menggenjot peningkatan produksi beras nasional.
Dirjen Prasarana dan Sarana Pertanian Kementan Ali Jamil menyebutkan program tersebut adalah optimalisasi lahan rawa dan pompanisasi.
Dia menjelaskan, program optimalisasi lahan rawa dilakukan dengan mengoptimalkan pemanfaatan sawah di lahan rawa melalui perbaikan infrastruktur, memperbaiki tata kelola air dan lahan untuk meningkatkan indeks pertanaman dan produkstivas padi.
“Target lahan yang diharapkan bisa berproduktivitas selama tahun ini bisa mencapai 400.000 hektar dan jumlah luas lahan yang survei investigasi (SI) yang sudah digarap ada sebanyak 232.177 hektar,” ujarnya dalam Workshop Diseminasi Program dan Komunikasi Publik Pertanian di Purwokerto belum lama ini.
Lebih lanjut Ali Jamil mengklaim, program ini sudah berjalan dengan baik seiring kegiatan pemerintah yang terus melakukan perbaikan infrastruktur dan mengalokasikan alat dan sistem (Alsintan) pertanian.
“ Saat ini telah dilakukan olah tanah dengan menggunakan Alsintan yang telah kita alokasikan. Kegiatannya di antaranya normalisasi saluran dan pengolahan lahan pada lahan rawa pasang surut dengan menggunakan Traktor Roda 4,” katanya.
Di Desa Srimenanti, Kecamatan Tanjung Lago, Kabupaten Banyuasin, program ini sudah berjalan. Dia menjelaskan, setelah dilakukan optimalisasi lahan di kawasan ini, indeks pertanamannya (IP) bisa dilakukan sebanyak 2 kali atau IP 200.
Sementara program pompanisasi dilakukan untuk memastikan ketersediaan air irigasi untuk percepatan olah tanam dan tanam sehingga meningkatkan penambahan areal tanam (PAT).
Pompanisasi sendiri merupakan proses mengairi lahan pertanian dengan cara memompa air dari sungai, sumur, atau sumber air lainnya untuk daerah pertanian kering guna menghadapi musim kemarau.
Untuk program ini Kementan melakukan kegiatan irigasi per pompaan dan bantuan pompa air.
Dengan begitu Kementan akan menyalurkan ratusan pompa ke titik-titik area pertanaman padi di Tanah Air.
Kementan sendiri menargetkan ada 1.183 bantuan pompa irigasi yang akan didistribusikan untuk wilayah Jawa Timur. Bantuan alat tersebut pun diharapkan bisa mengairi 475.000 hektar lahan kering di 38 Kabupaten dan Kota di Jawa Timur.
Ketua Poktan Sri Handayani Suryanto mengaku senang dan merasa terbantu dengan adanya pemberian 3 pompa di wilayahnya itu. Dia bilang setelah mendapatkan bantuan alat pompa, para petani di Desa Nusadadi, Kecamatan Sumpiuh, Kabupaten Banyumas langsung mempercepat masa tanam.
“Ini kalau musim kemarau kemarin, air susah (dialirkan ke sawah) dengan adanya alat bantuan pompa ini Kami merasa terbantu dengan program yang dijalankan kementan. Alhamdulillah kami telah menerima manfaatnya,” katanya.
Sumber: https://money.kompas.com/read/2024/06/13/080000126/mengintip-upaya-jangka-pendek-kementan-dalam-menggenjot-produksi-beras