Kepala Bapanas sebut swasembada pangan dimulai dari komoditas beras

Jakarta (ANTARA) – Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi menegaskan pentingnya semangat kolektif seluruh pemangku kepentingan dalam mendorong pencapaian swasembada pangan nasional yang dimulai dari komoditas beras.

“Untuk swasembada pangan, ini bukan lagi pilihan tapi keharusan bagi kita semua, dimulai dari swasembada beras,” kata Arief dikonfirmasi di Jakarta, Rabu.

Presiden Prabowo Subianto, kata Arief, menegaskan bahwa kemandirian dan kedaulatan pangan merupakan fondasi utama dalam membangun ketahanan pangan nasional.

Menurutnya, saat ini Indonesia menunjukkan tren positif swasembada pangan. Hal ini ditunjukkan pada produksi dan stok beras yang baik.

Dalam data Kerangka Sampel Area (KSA) Badan Pusat Statistik (BPS) hingga Juli 2025, memperkirakan akan terjadi surplus produksi beras sebanyak 2,8 juta ton.

Sementara itu, Perum Bulog telah menyerap sekitar 2,5 juta ton setara beras dari dalam negeri sepanjang Januari hingga pertengahan Juni, ditambah dengan transfer stok dari tahun sebelumnya yang mencapai 1,7 hingga 1,8 juta ton.

“Ketersediaan beras nasional berada dalam kondisi yang sangat aman,” ujar Arief.

Namun, Arief mengingatkan tantangan masih menanti di semester kedua tahun ini, yang mana ketersediaan air harus dipastikan sebagai elemen krusial dalam proses produksi.

Arief menyebut kunci sukses ada di semester dua dengan prioritas pembangunan irigasi dan kesiapan lahan, air, benih, pupuk, serta alsintan demi mendukung langkah bersama menuju swasembada pangan nasional.

“Tentunya, kami mendukung penuh Kementerian Pertanian dan Kementerian PU dalam gerak bersama swasembada pangan,” katanya.

Lebih lanjut, Arief menyebut aspek pascapanen juga tidak kalah pentingnya, mulai dari pengolahan, seperti kebutuhan modernisasi rice milling unit (RMU) untuk komoditas padi, modernisasi penyimpanan dan pemeliharaan stok di gudang, penguatan rantai distribusi, hingga pembiayaan dengan bunga murah melalui skema kredit usaha rakyat (KUR).

Seluruh rantai pasok ini akan diperkuat melalui implementasi kebijakan strategis nasional, salah satunya melalui peraturan presiden (perpres) dan instruksi presiden (Inpres) tentang koperasi desa merah putih, yang melibatkan 19 kementerian/lembaga dan menargetkan penguatan 80 ribu koperasi desa sebagai penggerak ekonomi pangan di tingkat lokal.

Bapanas berkomitmen penuh mendukung pelaksanaan program prioritas Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka.

Salah satunya melalui penguatan neraca pangan nasional dan daerah, serta ketersediaan cadangan pangan pemerintah yang kokoh dan siap digunakan dalam situasi darurat.

Dengan semangat eksekusi di lapangan, Arief menegaskan Indonesia dapat mencapai swasembada pangan yang berkelanjutan, tidak hanya beras, tetapi juga komoditas strategis lainnya.

“Yang paling penting adalah kolaborasi dan komitmen kita semua. Indonesia bisa, kalau kita kerjakan bersama-sama,” kata Arief.

Sumber: https://www.antaranews.com/berita/4907553/kepala-bapanas-sebut-swasembada-pangan-dimulai-dari-komoditas-beras