Menlu G20 Khawatir Soal Ketahanan Pangan Dunia

REPUBLIKA.CO.ID, ROMA — Para menteri luar negeri (menlu) negara-negara anggota Kelompok 20 (G20) menyuarakan keprihatinan mendalam atas kerawanan pangan dunia. Hal itu disampaikan pada pertemuan fisik perdana para menlu di Matera, Italia, Selasa (29/6) waktu setempat.

“Kami menyatakan keprihatinan mendalam atas keadaan kerawanan pangan di seluruh dunia,” kata deklarasi G20 setelah pertemuan dilansir laman Anadolu Agency, Rabu (30/6).

Para pihak mengadopsi deklarasi ketahanan pangan, nutrisi dan sistem pangan, bersama dengan seruan untuk bertindak di tengah pandemi Covid-19. Para Menlu juga mengatakan bahwa mereka berkumpul untuk berkontribusi memperkuat upaya internasional menahan dampak pandemi pada kehidupan dan mata pencaharian dan untuk membangun ke depan lebih baik.

Hal itu menyoroti bahwa jumlah orang yang terkena dampak kelaparan secara global telah meningkat sejak 2014. Dunia tidak berada di jalur yang tepat untuk mengakhiri kekurangan gizi, yang merupakan salah satu tujuan 2030 dari Tujuan Pembangunan Berkelanjutan PBB.

“Dengan tren saat ini, jumlah orang yang terkena dampak kelaparan akan melebihi 840 juta pada tahun 2030,” bunyi pernyataan itu.

Menurut isi deklarasi G20, pengentasan kemiskinan, ketahanan pangan, dan sistem pangan berkelanjutan adalah kunci untuk mengakhiri kelaparan, serta mendorong kohesi sosial dan pengembangan masyarakat. Hal itu juga penting untuk mengurangi kesenjangan sosial-ekonomi baik antar dan di dalam negara, untuk mengembangkan sumber daya manusia, untuk memajukan kesetaraan gender dan memberdayakan kaum muda, dan untuk mempromosikan pertumbuhan ekonomi inklusif secara keseluruhan dan pembangunan berkelanjutan.

Di antara sarannya kepada negara-negara, deklarasi tersebut mendesak tindakan efektif dalam memberdayakan perempuan dan kaum muda baik di pedesaan maupun perkotaan, sambil juga meningkatkan langkah-langkah dan program perlindungan sosial. Bunyi deklarasi juga meminta negara-negara untuk meningkatkan investasi katalitik untuk ketahanan pangan, nutrisi, sistem pangan berkelanjutan dan pengembangan wilayah.

Mempercepat adaptasi sistem pertanian dan pangan terhadap perubahan iklim, dan mempromosikan pendekatan One Health holistik berbasis sains, juga disarankan dalam dokumen tersebut. “Kami berkomitmen untuk memperkuat upaya kolektif kami untuk menerapkan seruan ini ke mobilisasi global,” bunyi deklarasi tersebut.

G20 adalah forum internasional yang menyatukan ekonomi utama dunia. Anggotanya menyumbang lebih dari 80 persen dari PDB dunia, 75 persen dari perdagangan global dan 60 persen dari populasi dunia. Kelompok 20 negara (G20) adalah kelompok internasional yang terdiri dari Argentina, Australia, Brasil, Canada, China, Uni Eropa, Prancis, Jerman, India, Indonesia, Italia, Jepang, Meksiko, Rusia, Arab Saudi, Afrika Selatan, Korea Selatan, Turki, Inggris, dan Amerika Serikat.